Asosiasi Master Stasiun Seluruh India (AISMA) mengadakan demonstrasi satu hari di luar kantor Manajer Kereta Api Divisi (DRM) di Pune pada hari Senin, mengulangi tuntutan mereka untuk mengisi posisi Master Stasiun (SM) yang kosong di seluruh India.
Sekitar 150 kepala stasiun divisi Pune berkumpul di luar kantor DRM Pune dan menyerahkan memorandum kepada Indu Dubey, DRM, Pune yang menuntut penunjukan segera SM, SM tambahan dan penyediaan ruang ganti dan toilet bagi SM perempuan di Pune.
68 divisi dan 16 zona kereta api di seluruh negeri berpartisipasi dalam protes tersebut. Kepala stasiun Shivajinagar Dinesh Kamble mengatakan bahwa SM harus memantau pengoperasian sekitar 180 kereta setiap hari di stasiun-stasiun di divisi Pune. “Pune Junction adalah stasiun tersibuk di bawah Divisi Pune; Dibutuhkan banyak SM tambahan untuk membagi beban kerja,” ujarnya.
Sekretaris Divisi AISMA Purushottam Singh dan SM dari stasiun Hadapsar mengatakan, “Dibutuhkannya pengawas dan tambahan SM di setiap stasiun untuk mengurangi beban SM dan mencegah kecelakaan.”
Kepala stasiun menuntut pemberian tunjangan tanpa batas gaji sebesar Rs.43.600 dan peningkatan keuangan sesuai Skema Kemajuan Karir Terjamin yang Dimodifikasi (MACPS) yang berlaku mulai Januari 2016.
Berdasarkan data tahun lalu, terdapat 355 pos SM yang terkena sanksi dari 55 pos di Divisi Pune, dimana 306 pos terisi dan 49 pos kosong. Tuntutan lainnya termasuk peningkatan tunjangan malam, penyediaan tunjangan keamanan dan stres, serta ruang ganti terpisah untuk UKM perempuan.
Stasiun seperti Chinchwad, Pune, Hadapsar dan Shivajinagar tidak memiliki toilet untuk staf perempuan. Shobha Bhagat, kepala stasiun stasiun kereta Chinchwad, berkata, “Kami tidak bisa mengenakan seragam dari rumah dan berangkat kerja, jadi kami memerlukan ruang ganti. Saya telah menuntut hal ini sejak 2009; Sekarang ada sekitar delapan SM perempuan di divisi Pune,” ujarnya.
klik disini untuk bergabung Saluran Whatsapp Pune Ekspres Dan dapatkan daftar artikel pilihan kami