menciptakan ibu mertua Ini bisa menjadi berita utama di Parlemen atau badan legislatif negara bagian (Rakkas) tetapi tidak menjamin karir politik yang panjang, kata Menteri Persatuan Urusan Parlemen Kiren Rijiju pada program orientasi MLA pada hari Sabtu. Pernyataan itu muncul ketika oposisi MLA memboikot acara tersebut, dengan tuduhan pelanggaran protokol.

“Jangan lakukan itu ibu mertua Di majelis atau parlemen (keributan). Untuk memiliki masa jabatan yang panjang, mereka (legislator/anggota DPR) harus berperilaku baik dan meneliti dengan baik. Ini membantu mereka untuk kinerja yang efektif. “Membuat keributan akan menjadi headline berdurasi dua menit tetapi tidak akan membantu karir yang panjang,” ujarnya saat meresmikan program orientasi dua hari tersebut.

Ketika Menteri Pendidikan Persatuan Dharmendra Pradhan akan meresmikan program tersebut dan Menteri Kesehatan Persatuan JP Nadda akan berpartisipasi dalam perayaan tersebut, Sekretariat Majelis mengubah program tersebut. Bersama dengan Menteri Urusan Parlemen Persatuan, Wakil Ketua Rajya Sabha Harivamsh juga akan berpartisipasi dalam program yang direvisi tersebut.

Undangan kepada para Menteri Persatuan telah memicu keributan, dengan partai oposisi Biju Janata Dal (BJD) dan Kongres menuduh Ketua Menteri “marah”. Partai oposisi juga menganggap program ini sebagai program politik BJP.

MLA Kiran Rijiju Odisha Kiri ke Kanan: Odisha CM Mohan Majhi, Wakil CM Pravathi Parida dan Menteri Persatuan Kiren Rijiju selama sesi orientasi MLA di majelis negara bagian. (Foto Ekspres)

Dalam pidatonya, Rijiju, yang pernah menjabat tiga kali anggota parlemen, mengatakan bahwa para legislator harus melayani masyarakat namun tetap mematuhi aturan, peraturan, dan tradisi majelis.

Penawaran meriah

“Untuk memperkuat demokrasi India, legislator dan anggota parlemen harus sangat disiplin, berkomitmen, dan bekerja keras,” katanya. “Maryada (rasa hormat) penting dalam bidang apa pun. Anda harus bekerja keras untuk melindunginya. Kami juga belajar dan kami harus mempelajari banyak hal sampai kami hidup.

Mengenai keputusan BJD dan Kongres untuk memboikot acara tersebut, Rijiju mengatakan bahwa acara tersebut bukanlah acara politik dan “tidak ada gunanya memberinya warna politik”.

“Ini akan menjadi program orientasi MLA khususnya bagi MLA yang baru terpilih yang diselenggarakan oleh Dewan Legislatif Odisha dan didukung oleh staf Parlemen,” kata Rijiju.

Secara signifikan, dari 147 MLA di Odisha, 84 di antaranya merupakan MLA pertama kali. Program ini dimaksudkan untuk mengenalkan mereka pada tata tertib DPR, fungsi panitia, proses penganggaran, kewenangan dan perilaku anggota serta penggunaan aplikasi National e-Vidhan Application (NeVA).

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link