Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Sabtu bahwa sekutu Kiev harus membuat keputusan berani untuk mengizinkan serangan jarak jauh ketika pasukan mereka memperkuat posisi mereka di wilayah Kursk Rusia hampir dua minggu setelah invasi mereka.
Ukraina mengatakan pihaknya telah menguasai lebih dari 80 permukiman di 1.150 km persegi (444 mil persegi) Kursk sejak Agustus. 6 dalam invasi terbesar ke Rusia sejak Perang Dunia II.
Zelensky mengatakan panglima militernya, Oleksandr Sirsky, melaporkan bahwa pasukan Ukraina terus bergerak maju dan menahan lebih banyak tentara Rusia.
Dia mengatakan operasi di wilayah Kursk berjalan sesuai rencana dan pasukan Ukraina terus maju dan memperkuat posisi mereka.
Zelensky kembali menyerukan kepada sekutu Barat Ukraina untuk mengizinkan serangan jarak jauh terhadap Rusia. “Kemampuan jangka panjang pasukan kami adalah jawaban atas semua pertanyaan paling penting dan paling strategis dalam perang ini,” kata Zelensky dalam pidato video hariannya kepada negara tersebut.
“Kami akan memperkuat kerja diplomatik kami. Kami akan menegaskan bahwa diperlukan tindakan dan keputusan yang berani.”
Pemerintah negara-negara Barat yang telah memberikan bantuan militer ke Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022 sejauh ini menolak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh karena risiko eskalasi konflik.
Militer Ukraina mengatakan dalam laporan hariannya bahwa pasukannya bergerak lebih sukses di Kursk, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sebelumnya dilaporkan kemajuan sejauh 35 km. Reuters tidak dapat memverifikasi perkembangan medan perang secara independen.
Rusia menyebut serangan tersebut sebagai provokasi besar dan berjanji akan membalas dengan “respons yang layak” lebih dari 2,5 tahun setelah melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Moskow mengklaim Ukraina menggunakan senjata Barat, kemungkinan roket HIMARS buatan AS, untuk menghancurkan jembatan dan membunuh sukarelawan yang mencoba mengevakuasi warga sipil.
Zelensky mengatakan pasukan Ukraina berhasil menghalau puluhan serangan Rusia di dekat Pokrovsk dan Toretsk di wilayah Donetsk, Ukraina. Militer mengatakan 51 serangan Rusia terjadi di dekat Pokrovsk, pusat logistik utama di timur, dan 13 serangan di dekat kota Toretsk dalam 24 jam terakhir.