Unit Kongres Karnataka pada hari Senin menyerahkan sebuah memorandum kepada Presiden Dropadi Murmu melalui Wakil Komisaris Bangalore yang meminta perintah segera kepada Gubernur untuk mencabut tuntutan yang dijatuhkan terhadap Ketua Menteri Siddaramaiah. Seluruh unit distrik Kongres di Karnataka mengajukan petisi serupa kepada Wakil Komisionernya masing-masing.
Gubernur Thawar Chand Gehlot pada hari Sabtu menyetujui penuntutan CM Karnataka dan mengizinkan tiga pengadu swasta untuk mengajukan ke pengadilan untuk meminta penyelidikan terhadap Siddaramaiah atas penjatahan 14 rumah kepada istrinya di Mysore pada tahun 2021 (ketika BJP berkuasa). Otoritas Pembangunan Perkotaan Mysore (MUDA) mengakuisisi 3,16 hektar tanah darinya.
Dalam memorandum yang diserahkan Kongres, partai oposisi menuduh adanya balas dendam politik dan penyalahgunaan jabatan gubernur. Partai tersebut mengklaim bahwa gubernur bertindak bias.
Berbicara pada acara protes di Bengaluru, Wakil CM dan Presiden Kongres Negara Bagian DK Shivakumar mengatakan bahwa gubernur memberikan izin tanpa penyelidikan atau laporan apa pun yang disampaikan oleh pihak berwenang atau Lokayukta.
Ia menuding pihak oposisi iri dengan implementasi lima janji tersebut. “Tidak ada kemungkinan CM akan mengundurkan diri,” katanya, seraya menambahkan bahwa partainya yakin bahwa keadilan akan ditegakkan oleh pengadilan.
Di sisi lain, BJP dan Janata Dal (Sekuler) melancarkan demonstrasi di Bengaluru pada hari Senin menuntut pengunduran diri Ketua Menteri Siddaramaiah.
Berbicara pada protes yang dipimpin BJP-JD(S) di depan Vidhana Soudha, Pemimpin Oposisi R Ashok menuduh telah terjadi pelanggaran hukum dan ketertiban di Karnataka dan menyerukan penerapan pemerintahan Presiden di negara bagian tersebut.
Sementara itu, pemimpin Kongres CK Ravichandran meninggal karena serangan jantung saat berbicara dengan media di Bangalore Press Club pada hari Senin. Pekerja Kongres lainnya terluka dalam protes di distrik Bagalkot.