Berlian terbesar kedua di dunia ditemukan di sebuah tambang di Botswana dengan batu 2.492 karat oleh perusahaan Kanada Lucara Diamond.

Perusahaan Kanada Lucara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dengan menggunakan teknologi transmisi sinar-X, perusahaannya dapat menemukan berlian di tambang berlian Karowe di timur laut Botswana.

Al Jazeera “Kami sangat senang bisa menemukan kembali berlian luar biasa 2.492 karat ini,” kata Presiden Lucara William Lamb.

Lamb menambahkan, “Kemampuan untuk memulihkan batu berukuran besar dan berkualitas tinggi secara utuh menunjukkan efektivitas pendekatan kami terhadap pemulihan berlian dan komitmen kami untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan kami.”

Baca juga | Generasi muda India lebih memilih berlian yang dihasilkan di laboratorium dibandingkan berlian yang ditambang

Gambar yang dirilis perusahaan menunjukkan bahwa batu seberat 2.492 karat itu sebesar telapak tangan Anda.

Meski berlian tersebut belum dievaluasi secara menyeluruh, namun masih diragukan apakah akan menghasilkan permata yang berkualitas.

Permata yang baru ditemukan ini tertinggal jauh dari berlian terbesar di dunia, Cullinan Diamond 3.106 karat, yang ditemukan di Afrika Selatan hampir 120 tahun lalu.

Baca juga | Kehilangan pekerjaan dan pemotongan gaji melanda pusat berlian di Surat, membuat para pekerja terguncang

Botswana adalah salah satu produsen berlian terbesar dan 30 persen produk domestik bruto dan 80 persen ekspornya didasarkan pada permata.

Negara tersebut sebelumnya menemukan berlian lain, Sevelo 1.758 karat, di tambang Karoway, namun dilaporkan tidak menghasilkan berlian berkualitas. Bloomberg.

Tobias Kormind, direktur pelaksana toko perhiasan berlian online terbesar di Eropa, 77 Diamonds, membenarkan penemuan berlian terbesar kedua yang pernah ditemukan, setelah berlian Cullinan. Al Jazeera.

Kormind menambahkan, “Penemuan ini berkat teknik baru yang memungkinkan berlian berukuran besar diekstraksi dari tanah tanpa memecahnya menjadi beberapa bagian. Jadi kita lihat lebih jauh dari mana asalnya,” ujarnya Al Jazeera.



Source link