Seorang tahanan asal Inggris termasuk di antara lima tahanan yang melarikan diri setelah melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi di Portugal, pemerintah setempat mengumumkan.
Pria tersebut, yang dikenal secara lokal sebagai Mark Roskeler, dan rekan-rekan buronannya dikatakan telah melarikan diri dari fasilitas Vale de Judeus pada hari Sabtu dengan bantuan orang luar. Menurut laporan, dia saat ini menjalani hukuman sembilan tahun penjara karena penculikan dan perampokan. media Portugis.
“Negara Portugal-lah yang gagal dalam hal ini, karena kurangnya personel keamanan dan investasi. Keamanan dipertaruhkan,” kata Frederico Morais, presiden serikat penjaga penjara.
Dia kata saluran berita Portugal SIC Noticias. Tahanan yang melarikan diri sangatlah berbahaya dan masyarakat diperingatkan untuk menjauh dari mereka.
Menurut Reuters, lima tahanan tersebut termasuk satu orang Argentina, satu orang Georgia, dan dua orang Portugis. Mereka melarikan diri dari penjara, sekitar 29 mil sebelah utara Lisbon, sekitar pukul 10 pagi waktu setempat pada hari Sabtu, kata pihak berwenang.
Otoritas penjara Portugal mengatakan para pria tersebut, berusia antara 33 dan 61 tahun, “mendapatkan bantuan dari luar dengan memasang tangga dan para tahanan dapat memanjat tembok dan keluar.” Ia menambahkan bahwa polisi dipanggil untuk mengambil para buronan.
Menurut otoritas penjara, kedua narapidana asal Portugal tersebut menjalani hukuman 25 tahun penjara karena perdagangan narkoba, asosiasi kriminal, pencurian, perampokan dan penculikan. Tiga lainnya dihukum karena kejahatan termasuk pencurian, penculikan dan perampokan.
Kementerian Kehakiman Portugal, yang mengawasi sistem penjara, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Vale de Judeus adalah penjara dengan keamanan maksimum yang dapat menampung 560 narapidana, menurut situs webnya.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan mengatakan: “Kami mengetahui laporan bahwa seorang pria Inggris telah melarikan diri dari penjara Portugis dan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat.” Pihak berwenang Inggris menolak berkomentar ketika diminta mengkonfirmasi identitas Rothscale.