Enam bulan setelah tender pembangunan jalan layang kabel antara Madh dan Versova di pinggiran barat ditutup, Perusahaan Kota Brihanmumbai (BMC) minggu ini menyetujui penerbitan perintah kerja untuk proyek tersebut. Namun, dalam enam bulan ini, biaya proyek meningkat signifikan hingga 60 persen.
Untuk proyek ini pada bulan Maret 2024 Rs. Tender dilakukan dengan perkiraan biaya Rs 1.800 crore, diikuti oleh perusahaan konstruksi APCO Infratech Pvt Ltd seharga Rs. 2.029 crore terpilih sebagai pemenang lelang. Awal pekan ini, administrasi sipil mengumumkan Rs. 3,246 crore menyetujui proposal untuk memberikan kontrak tersebut.
Saat dihubungi, otoritas sipil menyatakan bahwa perkiraan biaya telah diperbarui dengan mempertimbangkan perubahan harga pasar. Banyak faktor seperti biaya tenaga kerja dan biaya material juga dimasukkan dalam biaya akhir proyek.
“Ada tenggat waktu tiga tahun untuk menyelesaikan proyek ini. Oleh karena itu, kami telah memperhitungkan faktor-faktor seperti sewa tempat pengecoran, pemeliharaan jembatan selama tiga tahun setelah konstruksi dan perubahan harga pasar bahan baku pada harga akhir, yang telah meningkatkan total biaya dengan margin tertentu,” kata salah satu dari kami. Resmi.
Jalan layang ini memiliki panjang 2,06 km dan bersifat cable stay. Jembatan ini membentang di Mad Creek dan menghubungkan Pulau Mad di pinggiran barat dengan Versova. Saat ini, dermaga menghubungkan kedua tempat tersebut dan tidak ada akses kendaraan.
Pengendara harus melakukan perjalanan melalui Link Road, SV Road atau Western Express Highway saat melakukan perjalanan antar tempat tersebut, yang memakan waktu lebih dari 45 menit pada jam sibuk. Selain itu, layanan feri di dermaga dihentikan selama musim hujan. Jika pembangunan jalan layang tersebut rampung, maka waktu tempuh kedua kawasan ini akan berkurang menjadi lima menit.
Proyek jalan layang ambisius ini secara resmi diusulkan pada tahun 2015, namun tidak pernah terwujud. BMC menyelesaikan cetak biru final pada tahun 2020. Karena tata letak proyek melewati hutan bakau yang lebat dan zona kendali pantai, badan masyarakat memerlukan izin lingkungan.
Pada bulan Maret 2022, Otoritas Pengelolaan Zona Pesisir Maharashtra (MCZMA) meminta BMC untuk merancang pengaturan alternatif jembatan guna meminimalkan kerusakan pada hutan bakau.
Proyek ini mendapat tentangan dari komunitas nelayan di Versova-Maad, yang mengatakan usulan jembatan akan merepotkan parkir perahu.
Akhirnya, pada bulan Januari tahun ini, BMC mendapatkan izin lingkungan yang diperlukan untuk melanjutkan pembangunan jembatan, setelah itu tender pun dilaksanakan.