Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan dampak potensial dari menurunnya penggunaan kondom di kalangan remaja, meningkatnya angka IMS dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan.

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa hampir sepertiga anak usia 15 tahun tidak menggunakan kondom atau pil KB selama hubungan seksual terakhir mereka. Bahkan di kalangan pengguna alat kontrasepsi, kondom kurang populer dibandingkan pil. Tingkat penggunaan kondom di kalangan remaja yang aktif secara seksual telah menurun selama dekade terakhir.

Seks berulang kali tanpa kondom memiliki banyak dampak kesehatan jangka panjang yang tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik tetapi juga kesejahteraan psikologis dan sosial. Ridhi Bajaj, Konsultan Obstetri & Ginekologi di Rumah Sakit CK Birla, Delhi, Sering berhubungan seks tanpa kondom memaparkan individu pada risiko signifikan, yang terakumulasi seiring berjalannya waktu. Di bawah ini adalah rincian potensi konsekuensi kesehatan:

1. Peningkatan risiko infeksi menular seksual (IMS).

Seringkali salah satu kekhawatiran paling signifikan yang terkait dengan hubungan seks tanpa kondom adalah peningkatan risiko tertular Infeksi Menular Seksual (IMS). IMS yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi kronis dan masalah kesehatan jangka panjang.

  • Klamidia dan gonore: Pada wanita, infeksi ini dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP), yang dapat menyebabkan infertilitas dan nyeri panggul kronis. Pada pria, infeksi ini dapat menyebabkan epididimitis, yaitu peradangan pada epididimis yang juga dapat memengaruhi kesuburan.
  • Herpes: Virus ini menyebabkan wabah berulang kali, karena sifatnya yang kronis yang menyebabkan ketidaknyamanan dan tekanan mental terus-menerus.
  • HIV: Sering berhubungan seks tanpa kondom meningkatkan risiko tertular HIV. Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, merusak sistem kekebalan tubuh dan memperpendek harapan hidup.
  • Human papillomavirus (HPV): Beberapa jenis HPV menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks pada wanita dan kanker tenggorokan pada pria dan wanita.

Kanker Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu penyebab utama kanker serviks pada wanita (Sumber: Getty Images/Thinkstock)

2. Dampak jangka panjang dari kehamilan yang tidak direncanakan

Seks tanpa kondom juga meningkatkan kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan, yang disertai dengan tantangan kesehatan, emosional dan sosial.

Penawaran meriah

  • Masalah kesehatan: Kehamilan yang tidak direncanakan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes gestasional dan preeklamsia, yang keduanya dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan wanita. Komplikasi pascapersalinan juga dapat muncul dan mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang.
  • Stres emosional dan mental: Kehamilan yang tidak direncanakan dapat memicu kecemasan, tekanan emosional, dan tantangan kesehatan mental yang signifikan, terutama bila kehamilan tersebut bukan bagian dari rencana hidup seseorang.
  • Dampak finansial dan sosial: Mengelola pengeluaran yang berkaitan dengan pengasuhan anak atau kehamilan dapat menimbulkan beban finansial, sehingga memengaruhi prospek karier, pendidikan, dan lintasan hidup secara keseluruhan.

3. Masalah kesehatan jasmani

Sering berhubungan seks tanpa kondom Menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

  • Iritasi alat kelamin: Hubungan seksual terus-menerus tanpa kondom dapat menyebabkan iritasi, nyeri, dan bengkak pada alat kelamin. Ketidaknyamanan ini meningkatkan risiko infeksi sekunder.
  • Infeksi: Infeksi ringan akibat iritasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti infeksi saluran kemih (ISK) yang persisten atau infeksi vagina pada wanita.

Bagaimana cara melindungi diri Anda dari bahaya ini?

Menurut Dr. Bajaj, penggunaan kondom dan alat kontrasepsi lainnya secara konsisten sangat penting untuk mencegah IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan. Pemeriksaan IMS secara teratur dan kunjungan layanan kesehatan penting untuk deteksi dini dan pengelolaan kesehatan seksual.

Komunikasi terbuka dengan pasangan seksual dan memahami risiko kesehatan seksual sangat penting dalam pengambilan keputusan. Memahami konsekuensinya dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan Anda sangat penting untuk menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.

Penafian: Artikel ini didasarkan pada domain publik dan/atau informasi dari para ahli yang kami ajak bicara. Selalu konsultasikan dengan praktisi kesehatan Anda sebelum memulai rutinitas apa pun.


📣 Untuk berita gaya hidup lainnya, Klik di sini untuk bergabung dengan saluran WhatsApp kami Dan ikuti kami Instagram



Source link