Seorang warga senior yang merupakan direktur di beberapa perusahaan di Mumbai telah kehilangan Rs.1,8 crores di tangan penipu dunia maya. Penipuan narkoba dalam paket.

Menurut polisi, pada 19 Maret minggu itu menerima telepon dari perusahaan kurir. Pria tersebut mengaku paketnya dari Lucknow ke Myanmar ditolak karena petugas bea cukai menemukan sekitar 20 paspor dan 150 gram narkotika. Pria tersebut juga menyatakan telah memberikan kartu Aadhaar miliknya sebagai bukti identitas.

Penelepon mengalihkan panggilannya ke Polisi UP, yang kemudian memindahkannya ke Polisi Cyber, yang kemudian memindahkannya ke CBI karena masalahnya serius. Terdakwa yang mengaku sebagai petugas CBI memintanya untuk menginstal aplikasi Telegram dan menambahkannya ke grup atas namanya. Pejabat UP Polri dan Cyber ​​Polri juga ada dalam tim ini, ujarnya.

Dengan berbagai dalih, terdakwa memaksanya membayar uang tabungannya, menggerogoti deposito, dan juga mentransfer uang dari reksa dana miliknya. Sebanyak Rs 1,8 crores ditransfer oleh pelapor kepada terdakwa, yang kemudian menghapus grup Telegram.

Rangkaian transaksi tersebut terjadi antara 19 Maret hingga 22 April tahun ini dan setelah warga lanjut usia tersebut menyadari bahwa dirinya telah ditipu, ia mengajukan pengaduan ke polisi.

Penawaran meriah

Sel Cyber ​​​​Polisi Mumbai mendaftarkan FIR awal pekan ini. Seorang pejabat polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini dan sedang mencari tersangka.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link