Mayoritas pemilih mengatakan Wakil Presiden Kamala Harris bertanggung jawab atas tingginya jumlah imigrasi ilegal antara Amerika Serikat dan Meksiko selama tiga setengah tahun terakhir. zaman new york/Terungkap oleh jajak pendapat Siena College.
dari jajak pendapat publik Tanyakan kepada para pemilih seberapa besar, jika ada, tanggung jawab yang menurut mereka harus ditanggung oleh Wakil Presiden petahana Kamala Harris atas “masalah imigrasi ilegal yang memecahkan rekor di perbatasan”, atau imigrasi ilegal. Ketika ditanya tentang tingkat tanggung jawab mereka, 63% menjawab “Saya mempunyai tanggung jawab yang besar.” ” atau “tanggung jawab apa pun” kepada Harris.
Pada bulan April 2021, Presiden Joe Biden meminta Harris untuk memimpin upaya pemerintahannya untuk “menghentikan pergerakan begitu banyak orang dan menghentikan mereka bermigrasi ke perbatasan selatan kita.” Akibatnya, banyak media dan anggota Kongres mulai menyebut Harris sebagai “raja perbatasan”.
Sejak itu, Harris berusaha menjauhkan diri dari isu imigrasi ilegal.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas pemilih tidak yakin dengan upaya Harris untuk menjauhkan diri dari perbatasan. Hanya 16% pemilih yang mengatakan Harris “sama sekali tidak bertanggung jawab” atas tingginya jumlah imigran ilegal selama beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, mayoritas yang tidak menyetujui Harris, 74% adalah pemilih kulit putih tanpa pendidikan perguruan tinggi, 51% adalah pemilih non-kulit putih tanpa pendidikan perguruan tinggi, dan 62% adalah pemilih kulit putih dengan pendidikan perguruan tinggi.
Mungkin yang paling penting, 63 persen pemilih tetap (swing voter) mengatakan mereka tidak menyetujui Harris.
Mengenai siapa pemilih yang lebih percaya pada imigrasi, jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 53% mendukung mantan Presiden Donald Trump dalam masalah ini, dibandingkan dengan sejumlah kecil yaitu 43% yang ternyata mendukung Harris. Di antara swing voter, 53% mendukung Trump dibandingkan Harris.
Presiden Trump telah lama menganjurkan deportasi massal, menindak imigrasi ilegal di perbatasan dan memperketat pasar tenaga kerja dengan menghalangi aliran pekerja asing untuk bekerja di AS.
Sementara itu, Harris akan melanjutkan warisan Biden di bidang imigrasi, yang telah menyambut hampir 7 juta imigran ke Amerika Serikat sejak menjabat dan memastikan bahwa sebagian besar pertumbuhan lapangan kerja di pasar tenaga kerja jatuh ke tangan pekerja asing.
Jajak pendapat tersebut mensurvei sekitar 1.700 calon pemilih dari tanggal 3 September hingga 6 September. Margin kesalahannya adalah +/- 2,8 poin persentase.
John Binder adalah reporter Breitbart News. Surel jbinder@breitbart.com. Ikuti dia di Twitter Di Sini.