Ketua NCP dan menteri sementara Ajit Pawar, yang berbagi panggung dengan saingan politiknya mantan pemimpin Kongres Suresh Kalmadi setelah dua dekade, memuji Kalmadi atas perkembangan kota Kalmadi melalui festival Pune dan promosi olahraga dan budaya.
“Festival Pune dimulai oleh Kalmadi 35 tahun lalu dan mempopulerkan acara budaya ini ke seluruh dunia. Dia telah mempromosikan olahraga, seni dan budaya melalui acara tersebut selama bertahun-tahun. Beliau juga banyak berkontribusi dalam pembangunan kota,” kata Pawar usai meresmikan Pune Utsavam ke-36.
Saya membutuhkan waktu 36 tahun untuk menjadi tamu utama di festival Pune. Sebelumnya, meski diundang sebagai Menteri Pertahanan, Pawar tidak menghadiri acara yang diresmikan Kalmadi karena adanya persaingan politik di antara mereka.
Pawar dan Kalmadi sempat berinteraksi singkat sebelum acara resmi. Saat Kalmadi jatuh sakit, ia tidak bisa duduk di atas panggung sementara Ganesh Kala Krida Manch berada di barisan depan, bersama Pawar, anggota parlemen Kongres Sathej Patil, Ravindra Dhangekar, anggota parlemen NCP Rajya Sabha Sunetra Pawar dan anggota parlemen BJP Rajya Sabha. Medha Kulkarni sedang duduk di panggung.
Pawar mengatakan dulu sangat sulit mendapatkan tiket atau tiket festival Pune karena popularitasnya. “Kita perlu menghidupkan kembali hari-hari kejayaan Festival Pune. Pemerintah negara bagian akan memberikan semua dukungan yang mungkin untuk festival ini dan Perusahaan Kota Pune (PMC) harus mendanainya,” katanya, seraya menambahkan bahwa festival ini adalah milik semua orang.
Pawar mengatakan festival tersebut harus dirayakan secara megah dan berkontribusi terhadap keharmonisan sosial.
“Saat ini ada ketegangan di negara dan negara terkait masalah sosial. Kita harus menghentikan mereka yang mencoba mengganggu struktur sosial dan menciptakan perpecahan dalam masyarakat. Festival Ganesha harus mempertahankan gagasan untuk menyatukan semua orang.
Wakil Ketua Menteri mengatakan bahwa polusi meningkat selama festival dan Pune termasuk di antara lima kota paling tercemar di negara tersebut. “Festival kita harus ramah lingkungan. Upaya perlindungan lingkungan harus dilakukan melalui berbagai program. Perendaman harus dilakukan tanpa memerlukan sistem DJ dan gulal. Praktek ini harus dihentikan dan hanya alat musik tradisional Dhol Tasha yang boleh digunakan. Tidak boleh ada polusi air dan berhala harus direndam dalam tangki buatan, limbah bunga harus dibuang secara ilmiah.
klik disini untuk bergabung Saluran Whatsapp Pune Ekspres Dan dapatkan daftar artikel pilihan kami