Video mengejutkan menunjukkan seorang wanita diduga menyerang seorang gadis remaja di sebuah IHOP di Florida setelah diduga mengatakan hal-hal buruk tentang keempat anaknya, sehingga berujung pada perkelahian antara dua keluarga.
Perkelahian terjadi Senin malam di North Miami Beach, ketika Precious Williams, 34, diduga mengatakan sesuatu tentang anak-anak berusia antara 3 dan 8 tahun kepada seorang gadis berusia 14 tahun yang dituduhnya berada di sebuah restoran bersama keluarganya. surat harian dilaporkan.
Video yang diperoleh NBC 6 South Florida menunjukkan seseorang yang diyakini sebagai ibu remaja tersebut menyangkal tuduhan tersebut sementara Williams menjadi semakin menuduh dan agresif.
“Anak saya mengatakan salah satu dari mereka mengatakan sesuatu,” teriak Williams kepada anggota keluarga lainnya.
Ibu lainnya meminta Williams untuk pergi karena anak-anaknya ada di meja.
“Oke! Kalian mendapat empat!” Williams balas berteriak ketika dua pria, yang diyakini bersama anggota keluarga, mencoba melerai pertengkaran tersebut.
Williams dilaporkan tiba-tiba menerjang gadis yang masih duduk di meja.
Video tersebut ditampilkan dalam keadaan kacau balau, dengan orang dewasa dan anak di bawah umur dari kedua keluarga diduga ikut serta dalam perkelahian tersebut.
Gadis berusia 14 tahun itu tampak melawan wanita dewasa tersebut, menjambak rambutnya dan berusaha melepaskan diri dari genggamannya.
Polisi merespons restoran tersebut dan menangkap Williams. Williams didakwa melakukan pelecehan anak dan empat tuduhan penelantaran anak, namun tidak ada cedera serius yang ditimbulkan.
Rekaman kamera tubuh polisi menunjukkan seorang petugas wanita memohon kepada Williams, yang diborgol di depan anak-anaknya, “agar tidak menimbulkan keributan,” dan Williams berkata, “Saya mencintai anak-anak saya. Saya bukan pejuang atau apa pun.”
Williams mengklaim di pengadilan bahwa perkelahian dimulai ketika anak-anak tersebut disebut sebagai penghinaan rasial.
Pengacaranya, Matthew Goldkind, mengatakan kepada hakim bahwa video tersebut “menunjukkan seseorang menyentuh (Williams) dan kemudian (dia) melawan.”
Jaksa menawari Williams kesepakatan pembelaan berupa masa percobaan satu tahun dan kursus manajemen amarah, namun Williams menolak.
Hakim mengingatkannya bahwa dia bisa menghadapi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah di persidangan, namun dia tetap memilih untuk mengambil risiko.