Dampak dari penghentian PC Microsoft Windows di seluruh dunia bulan lalu karena kelemahan pembaruan CrowdStrike terus berlanjut, dengan Delta Airlines kini merencanakan tindakan hukum terhadap dua perusahaan teknologi.

CEO maskapai penerbangan yang berbasis di AS, Ed Bastian, mengatakan mereka berupaya menutup kerugian akibat gangguan tersebut, menurut sebuah laporan. CNBC. Pada tanggal 18 Juli, sistem PC Windows mulai mogok dan kemudian terungkap bahwa penyebab utama adalah pembaruan yang dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber Crowdstrike. Dampak dari pemadaman ini sangat besar, bank, rumah sakit, pusat berita, restoran, dan banyak bisnis lainnya terkena dampaknya di seluruh dunia.

Namun, maskapai penerbangan dan bandara mengalami gangguan besar dalam layanan karena penerbangan ditunda atau dibatalkan, menyebabkan ribuan penumpang terlantar.

Apa yang dikatakan CEO Delta?

Beberapa hari setelah gangguan tersebut, lebih dari 5.000 penerbangan dibatalkan oleh maskapai penerbangan tersebut. Downtime merugikan perusahaan sekitar $500 juta, karena 40.000 server harus direset secara manual, kata Bastian dalam sebuah wawancara. CNBC.

Selain itu, Delta Airlines sedang diselidiki oleh Departemen Transportasi AS, yang menyelidiki mengapa maskapai tersebut membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan maskapai lain untuk melanjutkan operasinya setelah gangguan tersebut.

Penawaran meriah

Mengkritik Microsoft dan CrowdStrike, Bastian berkata, “Kapan terakhir kali Anda mendengar kegagalan besar di Apple?” Namun, perlu dicatat bahwa layanan Apple seperti iCloud pernah mengalami gangguan di masa lalu. Staf Delta menyebut upaya untuk memulihkan dan menjalankan sistem adalah tindakan yang sangat heroik dan menawarkan dua tiket pesawat gratis kepada setiap karyawan.

Bagaimana reaksi CrowdStrike terhadap Delta?

Saat meminta maaf kepada Delta Airlines, CrowdStrike mengatakan pihaknya “sangat kecewa dengan anggapan Delta bahwa CrowdStrike bertindak tidak pantas dan dengan tegas menyangkal tuduhan kelalaian atau pelanggaran berat.”

“Setiap tanggung jawab CrowdStrike akan dibatasi secara kontrak dalam jutaan satu digit,” kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa maskapai tersebut memberikan bantuan dalam beberapa jam setelah kejadian.

“Selain itu, CEO CrowdStrike secara pribadi menghubungi CEO Delta untuk menawarkan bantuan di lokasi, namun tidak mendapat tanggapan,” lapor surat itu.

“Tidaklah konstruktif bagi salah satu pihak untuk secara terbuka mengiklankan pengajuan tuntutan hukum yang tidak pantas terhadap CrowdStrike sebagai mitra lamanya. Kami berharap Delta setuju untuk bekerja secara kolaboratif untuk menemukan solusi,” kata juru bicara CrowdStrike. Reuters.




Source link