Pengadilan Tinggi Delhi pada hari Jumat menolak dua petisi yang diajukan oleh anggota parlemen AAP Rajya Sabha Swati Maliwal dan satu lagi oleh Sarika Chaudhary, Promila Gupta dan Farheen Malik yang menantang perintah pengadilan untuk membingkai tuduhan korupsi terhadap mereka di Komisi Delhi. Untuk Wanita (DCW).

Hakim Amit Mahajan mengatakan pengadilan mengatakan bahwa “nepotisme juga merupakan bentuk korupsi” yang menghilangkan “kesempatan yang adil bagi kandidat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan jabatan”. Pengadilan juga menyatakan bahwa pengadilan dengan tepat menolak anggapan mereka bahwa tidak ada konspirasi kriminal, dan menyatakan bahwa semua terdakwa adalah bagian dari “keputusan bulat sepihak”.

Surat tuntutan telah diajukan terhadap empat orang tersebut berdasarkan Pasal 120B (konspirasi kriminal) KUHP India (IPC) dan Pasal 13(2) dan 13(1)(d) Undang-Undang Pencegahan Korupsi. Tuduhan itu mengemuka saat Maliwal menjabat sebagai Ketua DCW dan tiga anggota lainnya pada periode 6 Agustus 2015 hingga 1 Agustus 2016.

Keempat terdakwa bersekongkol dan menyalahgunakan jabatan kekuasaannya dengan mengangkat orang-orang tersebut dan pekerja partai ke berbagai jabatan di DCW tanpa melalui proses yang semestinya untuk mendapatkan tunjangan uang bagi partai bersama pekerja AAP dan orang-orang yang dikenal Maliwal.

Jaksa mengatakan bahwa dari 90 rekrutmen di DCW dari 6 Agustus 2015 hingga 1 Agustus 2016, 71 di antaranya berdasarkan kontrak dan 16 lainnya berdasarkan ‘Dial 181’, namun tidak ada catatan perekrutan tersebut. Tiga rekrutan yang tersisa dapat ditemukan.

Penawaran meriah

Pada bulan Desember 2022, pengadilan Roos Avenue memerintahkan penyusunan dakwaan setelah mengamati bahwa ada “materi primitif” terhadap dakwaan tersebut.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link