Lima tahun setelah Punjab memperkenalkan kembali ujian dewan untuk anak-anak Kelas 5, negara bagian kembali membatalkannya. Tahun ini, untuk sesi akademik 2024-25, Dewan Penelitian dan Pelatihan Pendidikan Negara (SCERT) akan melakukan evaluasi tahunan terhadap anak-anak Kelas 5, seperti yang dilakukan sebelum diperkenalkannya ujian dewan. Pada tahun 2019-2020, negara bagian memperkenalkan kembali ujian dewan untuk kelas 5.
Berbicara kepada The Indian Express, Direktur SCERT Punjab Amaninder Kaur mengatakan bahwa tahun ini, kertas soal kelas 5 akan disiapkan oleh para ahli SCERT dan bukan oleh Dewan Pendidikan Sekolah Punjab (PSEB). “Segala sesuatunya tetap sama,” katanya.
Dalam perintah yang dikeluarkan sehubungan dengan hal ini, Direktur SCERT mengarahkan Pejabat Pendidikan Distrik (DEO) di seluruh negara bagian untuk memulai persiapan. Perintah tersebut menyatakan bahwa anak-anak akan dievaluasi sesuai dengan Sistem Evaluasi Hasil Pembelajaran (LOES) dan diuji dalam bahasa Punjabi, Inggris, Hindi, Matematika dan Ilmu Lingkungan. Setiap mata pelajaran akan mendapat makalah teori dengan nilai 80 dan nilai 20 akan ditentukan oleh guru melalui evaluasi internal. Anak-anak tersebut akan mengikuti ujian di sekolah mereka sendiri atau pusat-pusat eksternal, namun karena anak-anak tersebut masih sangat kecil, mereka harus berada sangat dekat dengan sekolah mereka sendiri, kata perintah tersebut. Guru memeriksa kertas dan mengunggah nilai secara online di portal.
Pada bulan Januari 2019, dewan memperkenalkan kembali ujian untuk kelas 5 dan 8 pada sesi 2019-20 setelah Parlemen mencabut kebijakan larangan penahanan dalam Bagian 16 Undang-Undang Hak atas Pendidikan Gratis dan Wajib (RTE). dan memberdayakan negara bagian untuk melarang siswa jika mereka gagal dalam tes ulang. Anak-anak tidak dapat dikeluarkan sampai mereka menyelesaikan pendidikan dasar, namun sesuai amandemen RTE, mereka tidak dapat dipromosikan ke kelas berikutnya jika mereka gagal bahkan dalam ujian ulang yang dilakukan dalam waktu dua bulan setelah pengumuman hasil.
Namun, sebelum Parlemen mencabut kebijakan larangan penahanan dan mengubah undang-undang tersebut pada tahun 2019, Punjab memperkenalkan sistem LOES-nya sendiri pada tahun 2016, di mana siswa kelas 5 dan 8 mengikuti ujian yang diadakan oleh SCERT, tetapi tidak dikeluarkan. Mereka mendapat nilai ‘E’ terendah (kurang dari 33 persen). Mereka diakui hanya untuk “pelatihan perbaikan dan perhatian ekstra”. LOES diperkenalkan setelah diamati bahwa tingkat hasil belajar menurun drastis dan mempengaruhi hasil papan ke-10.
Mulai tahun 2020, PSEB menyelenggarakan ujian untuk kelas 5 dan 8. Namun tahun ini SCERT akan melakukan evaluasi kelas ke-5.