Senator Demokrat John Fetterman memperingatkan bahwa mantan Presiden Donald Trump memiliki hubungan “khusus” dengan warga Pennsylvania.
Fetterman membuat pengamatan ini selama percakapan dengan pemimpin redaksi Atlantik Jeffrey Goldberg pada hari Kamis saat Festival Atlantik 2024.
“Tuan Trump memiliki status khusus di dalam partainya sendiri, sebuah permata mahkota yang telah ia ciptakan kembali, dan ia memiliki status khusus di Pennsylvania, dan saya pikir hal itu semakin mendalam setelah upaya pembunuhan pertama,” kata Fetterman.
Fetterman berulang kali berbicara di New York untuk menyebarkan propaganda teroris setelah bertemu dengan para eksekutif Hamas
Pada bulan Juli, seorang pria bersenjata gila berusaha membunuh Presiden Trump di sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania. Trump secara ajaib selamat dari penembakan itu hanya dengan luka di bagian samping kepala, namun hal ini meningkatkan dukungannya di kalangan pendukung setianya.
“Saya juga ingin orang-orang mengerti, ini bukan sains, tetapi ada energi di Pennsylvania, ada semacam kemarahan, dan orang-orang sangat berdedikasi dan kuat,” kata Fetterman, Kamis. “Dan saya bercanda bahwa tandanya menjadi seperti bunga negara. Anda melihatnya di mana-mana.”
Namun dengan mundurnya Presiden Biden dari pencalonan dan Wakil Presiden Kamala Harris dengan cepat muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, jajak pendapat menunjukkan dia unggul tipis atas Trump di Negara Bagian Keystone.
Fetterman mengesampingkan politik setelah upaya pembunuhan Trump, mengatakan kita perlu ‘menurunkan suhu’
Jajak pendapat Washington Post pada hari Kamis menunjukkan tingkat persetujuan Harris di antara pemilih yang memenuhi syarat dan terdaftar adalah 48%, dibandingkan dengan 47% untuk Trump. Jajak pendapat yang dilakukan New York Times menunjukkan Harris unggul tipis, dengan tingkat dukungan terhadap wakil presiden sebesar 50% dan Trump sebesar 46%.
Fetterman pada hari Kamis menyatakan skeptis tentang laporan kepemimpinan Harris di Pennsylvania, membandingkan situasinya dengan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2016. dibandingkan dengan keunggulan 7 poinnya di Pennsylvania, yang akhirnya runtuh pada Hari Pemilihan.
“Semua orang mengira itu ada di dalam tas, tapi itu bukan energi, itu adalah hal lain yang benar-benar konsisten dengan apa yang saya saksikan di mana-mana,” kenang Fetterman. “Dan sayangnya, kami melihat apa yang terjadi.”
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
“Orang-orang memahami siapa dia dan apa yang dia maksud, dan cukup banyak orang yang menganggap itu fitur dan bukan bug,” tambahnya.