Serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang menampung orang-orang di Gaza utara pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 30 lainnya, kata kementerian kesehatan konklaf yang dilanda konflik tersebut. Sekolah yang terletak di daerah Zeytown di Kota Gaza itu menjadi sasaran operasi Israel yang sedang berlangsung.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengonfirmasi bahwa angkatan udaranya telah “melakukan serangan tepat terhadap teroris yang beroperasi di pusat komando dan kendali Hamas di Kota Gaza.”
Hamas mengatakan serangan itu menargetkan “pusat komando dan kendali” yang terletak di kompleks sekolah. Militer secara konsisten menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil, termasuk sekolah dan fasilitas PBB, untuk tujuan militer, yang menurut mereka melanggar hukum internasional.
Namun, menurut pernyataan kantor media pemerintah yang dikelola HamasADi antara korban tewas terdapat 13 anak-anak, enam wanita dan seorang bayi berusia tiga bulan, yang menggambarkan serangan itu sebagai “pembantaian yang mengerikan”.
“30 orang, termasuk sembilan anak-anak, terluka menyusul pemboman Israel terhadap Sekolah C Al-Zaytoun di Kota Gaza,” kata Mohammed Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza. Penjaga. Ribuan pengungsi berlindung di sekolah tersebut, katanya.
Serangan terbaru Israel terhadap sekolah-sekolah Gaza menyusul serangan serupa terhadap sekolah al-Jawni yang dikelola PBB pada 11 September, yang menewaskan 18 orang, termasuk enam staf PBB, dan memicu kecaman internasional. Israel menuduh Hamas menggunakan gedung sekolah sebagai tempat persembunyian, sebuah klaim yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.
Konflik dimulai pada 7 Oktober ketika pejuang pimpinan Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 warga sipil dan menculik 250 orang, termasuk sekitar 100 sandera.
Sejak itu, operasi militer Israel di Gaza telah menyebabkan kematian 41.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.
(Dengan masukan dari The Associated Press)