Meski masih belum dikenal atau dipahami secara luas, misophonia, berasal dari kata Yunani “misos” (kebencian) dan “phonos” (suara), merupakan istilah yang relatif baru untuk suatu kondisi yang telah ada selama berabad-abad. Namun, penelitian secara bertahap menyoroti kelainan yang melemahkan ini yang mempengaruhi banyak orang.

Didefinisikan oleh Dr Ishu Goyal, Wakil Konsultan, Neurologi, Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation, Mumbai.Misofonia Ini adalah suatu kondisi yang diderita banyak orang Emosi negatif hingga suara-suara yang dihasilkan oleh manusia lain yang tidak menyenangkan bagi orang-orang non-misofonik.” Emosi-emosi ini berkisar dari rasa jengkel dan jengkel hingga kemarahan dan frustrasi yang meluap-luap.

Tidak seperti sensitivitas suara pada umumnya atau keengganan terhadap kebisingan, misophonia ditandai dengan reaksi spesifik dan intens terhadap suara tertentu. Pemicu umum termasuk suara mulut seperti mengunyah, menyeruput, dan memukul bibir; Tindakan berulang seperti mengklik pena atau mengetuk keyboard; dan suara napas.

Kerugian fisik dan emosional

Dampak misophonia pada individu bisa sangat parah. Ada manifestasi fisik dari kondisi ini Peningkatan detak jantungBerkeringat, gemetar, dan bahkan respons melawan-atau-lari. Secara psikologis, penderitanya sering mengalami kemarahan, depresi, dan kecemasan yang hebat. Dalam kasus yang parah, misophonia dapat menyebabkan isolasi sosial karena individu menghindari situasi di mana mereka mungkin terpapar pada suara pemicu.

Dr Goyal menjelaskan, “Fisik dan Reaksi emosional Pemicunya berbeda-beda pada penderita misophonia, yang merespons suara netral yang menyenangkan pada masyarakat umum. Orang non-misophonic tidak menunjukkan reaksi terhadap pemicu tersebut, sedangkan orang dengan misophonia mengembangkan kemarahan yang hebat disertai dengan tanda-tanda fisik seperti peningkatan detak jantung terhadap stimulus yang sama.

Penawaran meriah

Dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari

Misophonia secara signifikan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Makan di luar, menonton film atau konser, dan bahkan berbagi kamar dengan orang lain bisa menjadi hal yang membebani atau bahkan tidak mungkin dilakukan bagi mereka yang terkena dampak. Antisipasi terus-menerus terhadap suara pemicu mengarah Stres dan kecemasan kronis.

suara-suara itu Misophonia dapat berdampak serius pada kehidupan sehari-hari, menyebabkan tekanan emosional dan kemarahan yang parah serta reaksi fisik seperti jantung berdebar kencang dan gemetar. (Sumber: Freepik)

“Karena pemicunya sangat kecil dan tidak dapat dihindari, ledakan emosi apa pun di depan umum atau di tempat kerja bisa sangat memalukan,” kata Dr. Goyal. “Dari Mekanisme penanggulangan Kurang berkembangnya individu-individu ini, mereka menghindari keluar sepenuhnya dari zona aman mereka, begitu juga dengan lingkungan sosial dan kehidupan profesional.”

Sebuah pencarian pemahaman

Meskipun kesadaran akan misophonia meningkat, masih banyak yang harus dipelajari mengenai penyebab dan pengobatannya. Para peneliti yakin kondisi ini mungkin melibatkan kelainan pada sistem pemrosesan pendengaran otak. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi teori ini.

“Gangguan ini, meskipun sering tidak terdiagnosis dan tidak dipahami dengan jelas, dapat menyebabkan kelemahan yang cukup besar bagi penderitanya,” catat Dr. Goyal. “Dengan kurangnya kesadaran terhadap kondisi langka ini, hal ini dapat menyebabkan kurangnya kesadaran dari pasangan dan anggota keluarga, sehingga membahayakan kehidupan pribadi.”

Mengatasi dan pengobatan

Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan misophonia, namun berbagai strategi dapat membantu mengatasi gejalanya. Ini termasuk:

  • Terapi Suara: Menggunakan Headphone peredam bising Atau mesin white noise membantu menutupi suara pemicu.
  • Terapi perilaku kognitif (CBT): Terapi ini membantu individu mengembangkan mekanisme koping dan mengurangi kecemasan yang terkait dengan suara pemicu.
  • Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, obat mungkin diresepkan Kelola kecemasan atau depresi yang berhubungan dengan misophonia.

Meskipun penelitian mengenai pengobatan yang efektif terus berlanjut, intervensi dini sangat penting bagi penderita misophonia. Mencari bantuan profesional Dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang berharga.

Meningkatkan kesadaran

Seperti banyak kondisi yang kurang diketahui, meningkatkan kesadaran tentang misophonia sangatlah penting. Dengan memahami tantangan yang dihadapi oleh orang-orang dengan gangguan ini, kita dapat menciptakan lebih banyak hal Lingkungan yang mendukung dan inklusif.

Dr Goyal menekankan pentingnya kesadaran di antara penyedia layanan kesehatan: “Pengobatan mencakup mengidentifikasi gejala sebagai suatu kelainan dan mencari pertolongan medis, kesadaran dari praktisi, mengingat kelangkaan kondisi tersebut.”

Dengan berbagi kisah pribadi dan mendorong penelitian lebih lanjut, penderita misophonia dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kualitas hidup diri mereka sendiri dan orang lain.

Misophonia adalah kondisi kompleks dan sering disalahpahami yang dapat berdampak buruk pada kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak yang harus dipelajari mengenai penyebab dan pengobatannya, meningkatkan kesadaran dan pemahaman merupakan langkah-langkah penting untuk meningkatkan kehidupan mereka yang terkena dampak. Dengan bekerja sama, peneliti, penyedia layanan kesehatan, dan penderita misophonia dapat menemukan cara efektif untuk menangani kondisi menantang ini.

Penafian: Artikel ini didasarkan pada domain publik dan/atau informasi dari para ahli yang kami ajak bicara. Selalu konsultasikan dengan praktisi kesehatan Anda sebelum memulai rutinitas apa pun.



Source link