KYIV, Ukraina (AP) – Serangan Rusia menghantam kompleks apartemen bertingkat tinggi di kota Kharkiv, Ukraina, melukai puluhan orang dalam serangan malam kedua berturut-turut pekan lalu.

Bom itu dijatuhkan pada Sabtu malam di distrik Shevchenkivsky di utara pusat Kharkiv, menurut gubernur setempat Oleh Sinievov. Dia menambahkan, sembilan bangunan tempat tinggal mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda, termasuk blok 16 lantai dan sembilan lantai.

Dua puluh satu orang terluka, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, menurut Sinievov dan Walikota Kharkiv Ihor Terekhov. Telekhov mengatakan 60 warga dievakuasi dari salah satu bangunan.

Kharkiv sering menjadi sasaran serangan Rusia sejak Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke negara tetangga Ukraina pada Februari 2022.

Telekhov mengatakan ada serangan lain pada Jumat malam ketika serangan udara Rusia menghantam tiga wilayah Kharkiv, melukai 15 orang, termasuk anak-anak berusia 10 dan 12 tahun.

Para pejabat Ukraina mengatakan kedua serangan tersebut menggunakan bom luncur KAB, senjata Soviet yang dimodifikasi yang telah menghancurkan Ukraina timur selama berbulan-bulan.

Rusia juga meluncurkan 80 drone Shahed dan dua rudal ke Ukraina semalam hingga Minggu, menurut Angkatan Udara Ukraina. Pasukan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 71 drone, dan enam lainnya hilang di lapangan akibat tindakan penanggulangan peperangan elektronik, kata pernyataan itu.

Lebih jauh ke selatan, sebuah pesawat tak berawak Rusia menabrak sebuah mobil di kota Nikopol, menewaskan seorang gadis berusia 12 tahun dan seorang wanita, lapor gubernur setempat Serhiy Lysak. Dua orang lainnya, termasuk seorang anak berusia 4 tahun, juga terluka.

Ketika pasukan Rusia terus bergerak maju ke arah barat melalui kawasan industri Donetsk di Ukraina, satu orang tewas akibat tembakan artileri Rusia di kota timur Krahov, kata kantor kejaksaan setempat.

Serangan pesawat tak berawak Rusia pada hari Minggu juga merusak infrastruktur energi di wilayah Poltava di Ukraina tengah dan kota Shostka di utara, menurut laporan pejabat setempat.

Shostka berada di wilayah Sumy, di seberang perbatasan Oblast Kursk di Rusia, yang menjadi sasaran invasi militer Ukraina yang mengejutkan yang dilancarkan bulan lalu. Beberapa minggu setelah invasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zhernesky mengatakan tujuannya adalah untuk menciptakan zona penyangga untuk mencegah serangan lintas batas Rusia lebih lanjut, yang telah menimbulkan kekacauan di Sumy selama berbulan-bulan.

Ikuti Breitbart London di Facebook: Breitbart London



Source link