Pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Persatuan Amit Shah, berbicara pada konferensi media untuk menandai selesainya 100 hari masa jabatan ketiga pemerintahan NDA, menekankan perlunya dialog antar-komunal dan menyusun “peta jalan untuk upaya habis-habisan” di Manipur. Konflik etnis yang telah berlangsung selama 16 bulan ini harus dapat dikendalikan. Selain itu, pemerintahan negara bagian yang dipimpin oleh Kuldeep Singh, seorang pensiunan IPS, yang dibentuk pada Mei 2023, dan Komando Terpadu Pasukan Keamanan mengalami kebuntuan di tengah beberapa kegagalan pemerintahan menyusul kekerasan yang meletus di negara bagian tersebut awal bulan ini. Petugas dan Penasihat Keamanan Ketua Menteri N Biren Singh. Saat ini, seperti terungkap dalam laporan dalam makalah ini, perselisihan antara kantor CM dan Komando Terpadu telah semakin merusak aparat keamanan yang sudah rusak, dimana para pejabat pemerintah mengklaim bahwa CM telah dianggap “sama sekali tidak berdaya”.

Mulai dari konflik Naga-Kuki pada tahun 1992 hingga konflik Meite-Pangal pada tahun 1993 hingga persaingan Kuki-Pait pada tahun 1997, konflik etnis merupakan bagian dari sejarah kompleks kawasan ini, yang terkait dengan permasalahan alokasi lahan, reservasi, dan akses. terhadap sumber daya dan peluang. Namun sang menteri utama gagal belajar dari masa lalu dan gagal melakukan negosiasi mengenai demiliterisasi pada masa-masa awal konflik antara Kukis dan Mighties – menolak untuk melihat krisis yang sebenarnya – sebuah seruan untuk pembangunan dan pemerintahan yang tidak memihak. Hal ini menghentikan pekerjaan politik, berbicara dan mendengarkan, bernegosiasi dan menyembuhkan, membuka jalan bagi tawar-menawar perbedaan etnis melalui tindakan kekerasan. Namun kerusakan rantai komando yang terjadi saat ini, dimana penasihat keamanan tidak melapor kepada menteri utama, juga menunjukkan bahwa tragedi ini tidak berpandangan jauh ke depan. Dengan banyaknya keluhan mengenai pasukan keamanan yang bias dan tidak kompeten, tidak hanya stabilitas dalam negeri yang rentan namun keamanan di perbatasan juga terancam. Meskipun rezim pergerakan bebas antara Manipur dan Myanmar telah ditangguhkan dan ada usulan untuk memagari perbatasan sepanjang 1.500 km, negara bagian ini berfungsi sebagai pintu gerbang bagi kebijakan Bertindak Timur India. Hal ini memerlukan transparansi dan koordinasi dalam pemerintahan dan antara departemen politik, administrasi dan keamanan.

Solusi apa pun di Manipur harus dimulai dengan meredakan ketegangan dan dialog antarkomunitas. Cara terburuk untuk mencapai hal ini adalah dengan tetap menggunakan CM yang memiliki reputasi buruk dan kemudian melemahkannya. Sebaliknya, ada kebutuhan mendesak untuk mengadakan pertemuan semua partai guna membahas jalan ke depan, guna menghasilkan perubahan dalam kepemimpinan negara.



Source link