Menurut kantor berita negara Ukrinform, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah tiba di New York untuk menghadiri sesi Majelis Umum PBB. Kunjungannya terjadi ketika AS menyiapkan paket bantuan militer senilai $375 juta untuk Ukraina, menandai pergeseran dari paket bantuan lebih kecil yang dikirim dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam kunjungannya, Zelensky berencana bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Ia diperkirakan akan menyampaikan “rencana kemenangan” atas perang yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, dan mendesak AS untuk memberikan dukungan militer yang lebih maju, termasuk senjata jarak jauh.

Zelenskyy berharap dapat mempercepat pengiriman senjata, dan memperingatkan bahwa penundaan dapat mengurangi dampak serangan keras dari Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina, khususnya di musim dingin. Paket bantuan tersebut mungkin mencakup suku cadang untuk artileri, kapal patroli, dan sistem HIMARS.

Kunjungan Zelenskyy ke AS Volodymyr Zelensky melambai dari kursi belakang kendaraan Dinas Rahasia AS saat iring-iringan mobilnya meninggalkan Bandara Internasional Wilkes-Barre/Scranton. (Foto AP)

Pemimpin Ukraina juga sedang mencari kemungkinan pertemuan dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, yang mengkritik bantuan AS ke Ukraina, dan menyebutnya sebagai pemborosan uang.

Trump telah mengisyaratkan bahwa pertemuan itu bisa saja dilakukan, namun belum memastikan tanggal pastinya.

Penawaran meriah

Dorongan Zelensky untuk menciptakan senjata canggih Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran sekutu Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris, yang khawatir akan membiarkan Ukraina masuk lebih jauh ke wilayah Rusia, karena khawatir hal itu dapat meningkatkan konflik.

Zelenskyy diperkirakan akan mengatasi kekhawatiran ini dalam pertemuannya dengan para pemimpin AS.

Sementara itu, militer Ukraina telah berhasil menghancurkan gudang senjata Rusia, termasuk senjata yang diperoleh dari Korea Utara, dalam serangan pesawat tak berawak baru-baru ini. Serangan tersebut, yang dilaporkan menghancurkan ribuan ton senjata, menyoroti eskalasi konflik yang sedang berlangsung ketika Zelenskyy mencari lebih banyak dukungan internasional.

(Dengan masukan dari Reuters, AP, The Guardian)



Source link