Dalam salah satu bencana industri terburuk di Iran, para pekerja yang terjebak di sebuah tambang batu bara di bagian timur negara itu meninggal akibat ledakan, negara tersebut mengumumkan, sehingga jumlah korban tewas akibat insiden tersebut menjadi 49 orang.
Jumlah korban tewas mencapai 49 orang, menurut laporan yang disiarkan oleh televisi pemerintah Iran dari tambang di Tabas, oleh pejabat darurat provinsi Mohammad Ali Akhaundi.
Insiden itu terjadi di sebuah tambang di Tabas, 540 kilometer tenggara ibu kota Teheran. Angka pasti jumlah pekerja di tambang pada saat kejadian berfluktuasi. Ledakan terjadi di tambang pada hari Sabtu akibat kebocoran gas metana.
Menurut kantor berita Pers Terkait70 orang sedang bekerja di tambang pada saat ledakan terjadi. Mayat yang ditemukan oleh pemerintah Iran tidak menunjukkan tanda-tanda luka akibat ledakan, yang secara meyakinkan membuktikan bahwa para pekerja tersebut terbunuh sebelum ledakan akibat kebocoran gas.
Gubernur provinsi Khorasan Selatan Ali Akbar Rahimi mengatakan kepada TV pemerintah pada hari Minggu, “76% batubara negara dipasok dari wilayah ini dan sekitar 8 hingga 10 perusahaan besar, termasuk perusahaan Madanju, beroperasi di wilayah tersebut.”
Presiden Iran Massoud Pezheshkian menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga para korban dan berkata, “Saya telah berbicara dengan para menteri dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menindaklanjutinya.”
Tidak jelas semua tindakan keselamatan yang diterapkan di tambang swasta Tabas Parwade 5 yang dioperasikan oleh Mandanju Co.