Menteri Urusan Konsumen, Pangan dan Distribusi Masyarakat (CAF&PD) Manipur L Susindro pada hari Senin mengatakan kekurangan LPG yang parah di negara bagian tersebut disebabkan oleh beberapa masalah.
Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh oposisi MLA K Meghchandra selama sesi anggaran Majelis, menteri mengatakan negara menghadapi beberapa tantangan termasuk masalah hukum dan ketertiban serta pemogokan transportasi.
Susindro menyebutkan tantangan logistik yang diperburuk oleh pergerakan konvoi yang sporadis dan pemogokan angkutan sebagai alasan utama kekurangan LPG.
Secara khusus, beberapa angkutan telah melakukan pemogokan sejak pertengahan Juli, dengan tuduhan pemerasan yang dilakukan oleh kelompok militan dan masalah lainnya. Akibat kelangkaan yang disebabkan oleh pemogokan, harga tabung LPG rumah tangga telah naik hingga Rs. 2.000 hingga 2.500.
Menteri mengatakan bahwa terutama karena pemogokan transportasi, pembatasan ketat telah diberlakukan pada pergerakan konvoi yang penting untuk mengangkut komoditas penting termasuk LPG dalam beberapa bulan terakhir. Penimbunan ilegal dan pengalihan tabung LPG ke pasar gelap juga menjadi penyebab kekurangan ini, katanya.
Menteri mengatakan konvoi hanya bekerja selama 10 hari pada bulan Juni dan hanya 14 hari pada bulan Juli dan tidak ada pergerakan konvoi pada bulan ini akibat pemogokan tersebut.
Bagaimanapun, mereka berjanji akan segera menyelesaikan masalah tersebut. “Konvoi akan dilanjutkan mulai Selasa sesuai kesepakatan antara pemerintah negara bagian dan pihak pengangkut yang mogok. Kami berharap ketersediaan LPG segera kembali normal,” ujarnya.