Hyundai Motor India Ltd, cabang produsen mobil Korea Selatan Hyundai di India, telah menerima persetujuan dari regulator pasar modal Sebi untuk meluncurkan penawaran umum perdana (IPO), kata orang yang mengetahui perkembangan tersebut pada hari Rabu.
Perkembangan ini menandai tonggak penting bagi industri India, karena ini merupakan penjualan saham perdana produsen mobil pertama dalam dua dekade, setelah pencatatan saham produsen mobil Jepang Maruti Suzuki pada tahun 2003.
Menurut rancangan prospektus red herring (DRHP) yang diajukan pada bulan Juni, usulan IPO Hyundai Motor India sepenuhnya terkait dengan penawaran untuk dijual (OFS) sebanyak 142.194.700 saham oleh promotor Hyundai Motor Company.
Induk perusahaan asal Korea Selatan itu mencairkan sebagian sahamnya melalui jalur OFS.
Karena penerbitan saham publik ini murni OFS, Hyundai Motor India Ltd, produsen mobil terbesar kedua di India setelah Maruti Suzuki India, tidak akan menerima dana apa pun dari IPO tersebut.
Hyundai Motor India telah menerima email dari Dewan Sekuritas dan Bursa India (Sebi) yang menyetujui IPO, kata orang yang mengetahui perkembangan tersebut.
Dalam rancangan makalahnya, Hyundai Motor India mengatakan pihaknya berharap pencatatan saham ekuitas akan “meningkatkan visibilitas dan citra merek kami serta menyediakan likuiditas dan pasar publik untuk saham tersebut”.
Pada bulan Februari tahun ini, sumber mengkonfirmasi bahwa produsen mobil Korea Selatan tersebut ingin mengumpulkan setidaknya $3 miliar melalui IPO. Mereka mungkin mencairkan 15-20 persen saham untuk mengumpulkan dana dalam kisaran USD 3,3-5,6 miliar, kata sumber.
Hyundai Motor India mulai beroperasi di India pada tahun 1996 dan saat ini menjual 13 model di berbagai segmen.
Bulan lalu, perusahaan kendaraan roda dua listrik Ola Electric Mobility mengumumkan Rs. 6,145 crores setelah berhasil menyelesaikan penjualan saham awal dicatatkan di pasar.