Setelah Menteri Keuangan Persatuan Nirmala Sitharaman, para pemimpin BJP lainnya dan pejabat Direktorat Penegakan dituduh menggelapkan skema obligasi pemilu yang sekarang sudah tidak ada lagi di Karnataka, pemimpin Shiv Sena (UBT) Sanjay Raut pada hari Minggu mengatakan uang tersebut telah masuk ke rekening bank BJP. berasal dari UGD.

Oposisi Aliansi India dan Maha Vikas Aghadi juga menuding anggota Rajya Sabha, pemimpin BJP dan Wakil Ketua Menteri Maharashtra, Devendra Fadnavis, yang akan mengungkap aktivitas korup tersebut ketika mereka berkuasa.

“Di Karnataka, kasus ini didaftarkan berdasarkan perintah pengadilan setempat dan bukan atas perintah pemerintah Kongres. Korupsi dalam obligasi pemilu. Badan ini merupakan agen BJP dan uang yang masuk ke rekening BJP berasal dari ED. ED adalah lembaga yang korup. Mengapa kasus ini diajukan terhadap Menteri Keuangan Union Nirmala Sitharaman? Uang disimpan secara ilegal, yang kami sebut pemerasan. Badan tersebut diberi target untuk mengumpulkan uang tersebut. Hal yang sama terjadi pada kami. Pekerjaan ini ditugaskan secara khusus oleh pihak berwenang. Seseorang bernama Jeetu Navlani terlibat dalam metode ini,” kata Raut.

“Pada masa pemerintahan kita (MVA), hal itu terungkap dan SIT dibentuk untuk menyelidikinya, namun setelah pemerintahan ini berkuasa, Fadnavis membubarkan SIT,” tambahnya.

Raut mengatakan Romi Bhagat, yang saat ini dipenjara, memulai skema pemerasan ini. “ED dan CBI adalah lembaga paling korup di negara ini dan para pemimpin BJP terlibat di dalamnya. Perdana Menteri dan Menteri Keuangan harus bertanggung jawab atas hal ini,’ katanya.

Penawaran meriah

Raut menuduh Rajeshwar Singh, mantan petugas ED dan sekarang menjadi BJP MLA di Uttar Pradesh, juga terlibat dalam kegiatan tersebut. Begitu pemerintahan MVA berkuasa, “masalah akan diselesaikan,” katanya.

Selain itu, Raut mengkritik pemerintahan Mahayuti atas Ketua Menteri Majhi Ladki Bahin Yojana, yang memberikan bantuan bulanan kepada perempuan, meningkatkan kekhawatiran mengenai apakah pegawai pemerintah seperti penjaga keamanan dan penjaga rumah akan menerima gaji mereka karena skema tersebut membebani keuangan.

Raut mengatakan BJP menyalahgunakan data penerima manfaat skema tersebut untuk menarik pemilih. “Fadnavis mengirimkan surat kepada seluruh penerima manfaat skema Ladki Bahin. Nama Ketua Menteri dihapus dalam surat yang menyatakan bahwa BJP-lah yang memperkenalkan skema ini.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link