Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei masih bersembunyi di lokasi yang aman di negaranya, kata sumber kepada Reuters.

Keputusan itu diambil setelah Israel melakukan serangan udara di pinggiran Beirut pada hari Jumat yang menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin dan anggota pendiri organisasi teroris Hizbullah yang didukung Iran.

Dua sumber juga mengatakan kepada Reuters bahwa Iran telah menghubungi Hizbullah dan proksi lainnya di wilayah tersebut untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil sebagai tanggapan atas pembunuhan Nasrallah.

“Nasib wilayah ini akan ditentukan oleh kekuatan perlawanan yang dipimpin oleh Hizbullah,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Tentara Israel mengatakan pemimpin Hamas di Suriah selatan tewas dalam serangan

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei berbicara setelah putaran kedua pemilihan presiden yang akan diadakan di Teheran pada 5 Juli 2024. (ATTA KENARE/AFP melalui Getty Images)

Khamenei menyebut Nasrallah sebagai “pembawa standar perlawanan” dan mengumumkan lima hari berkabung publik.

“Darah para martir tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata Khamenei, menurut Reuters.

Media Iran melaporkan pada hari Sabtu bahwa serangan Israel di pinggiran ibukota Lebanon juga menewaskan Abbas Nilforoushan, wakil komandan Garda Revolusi Iran.

Selain serangan yang menewaskan Nasrallah, Israel juga membunuh beberapa pejabat senior Hizbullah di Beirut, khususnya dalam dua pekan terakhir.

Awal bulan ini, ribuan bahan peledak yang disembunyikan di pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah meledak, menewaskan sedikitnya selusin orang dan melukai ribuan lainnya, kata para pejabat Lebanon. Israel secara luas diyakini berada di balik serangan itu, namun tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawab.

Reuters mengutip seorang pejabat keamanan Iran yang mengatakan Garda Revolusi sedang melakukan operasi besar-besaran untuk memeriksa semua peralatan komunikasi.

Pejabat itu mengatakan Iran sedang melakukan penyelidikan menyeluruh yang berfokus pada anggota Garda Revolusi tingkat menengah dan tinggi, dan sebagian besar peralatan tersebut diproduksi di Lebanon atau diimpor dari Tiongkok atau Rusia.

Iran sedang mempertimbangkan kemungkinan infiltrasi oleh agen Israel, termasuk warga Iran, yang menerima dana dari Israel, kata para pejabat kepada Reuters.

Seorang demonstran mengangkat foto Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei saat protes anti-Israel di Teheran, 27 September 2024. (AFP melalui Getty Images)

Setelah kematian Nasrallah, ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan di Teheran, mengibarkan bendera Hizbullah dan meneriakkan “Matilah Israel” dan “Matilah si pembunuh Netanyahu,” menurut Associated Press.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Amerika Serikat memikul tanggung jawab atas pembunuhan Nasrallah, mengingat Washington memasok senjata ke Israel.

“Amerika tidak dapat menyangkal adanya kolusi dengan Zionis,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, menurut Reuters.

Israel menargetkan pemimpin Hizbullah Nasrallah dalam serangan di markas besar Beirut

Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Gaza pada 8 Oktober, sehari setelah teroris Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya.

Sejak itu, kedua negara telah meningkatkan serangan lintas batas. Proksi Iran termasuk Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman, serta kelompok lain yang beroperasi di Irak. Kelompok Houthi telah menembakkan rudal ke Israel dan kapal-kapal di Teluk Aden dan Laut Merah di lepas pantai Yaman sejak serangan 7 Oktober.

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak pembunuhan Nasrallah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa penargetan Nasrallah oleh Israel adalah “kondisi yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan.”

“Dia bukan teroris lainnya. Dialah terorisnya,” kata Perdana Menteri Netanyahu.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei digambarkan pada spanduk di samping rudal balistik di Lapangan Baharestan di Teheran, Iran, 26 September 2024. (HOSSEIN BERIS/Gambar Timur Tengah/AFP melalui Getty Images)

Perdana Menteri Netanyahu mengatakan pembunuhan Nasrallah akan membantu mengembalikan pengungsi Israel ke rumah mereka di utara dan memberikan tekanan pada Hamas untuk membebaskan sandera Israel yang ditahan di Gaza. Namun dia memperingatkan bahwa hari-hari mendatang akan menimbulkan “tantangan besar” seiring meningkatnya ancaman pembalasan dan memperingatkan Iran untuk tidak melakukan serangan.

Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeed Iravani, mengirim surat kepada pimpinan PBB dan Dewan Keamanan pada hari Sabtu, menyerukan pertemuan darurat dewan mengenai serangan yang menewaskan Nasrallah.

“Dengan menggunakan penghancur bunker seberat 1.000 pon yang dipasok oleh Amerika Serikat,” Israel membunuh Nasrallah, Nilforoushan dan lainnya, tulisnya.

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Dia memperingatkan Israel untuk tidak menyerang fasilitas diplomatik, konsulat atau perwakilan mereka, menurut Associated Press.

“Iran tidak akan ragu untuk menggunakan hak-haknya berdasarkan hukum internasional dan akan melakukan segala kemungkinan untuk melindungi kepentingan vital nasional dan keamanannya,” kata Iranani.

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Source link