Apa saja gejala Marburg?
Masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga timbulnya gejala) berkisar antara dua hari hingga tiga minggu.
Gejala awal berupa demam tinggi, sakit kepala parah, dan kelelahan. Nyeri otot sering terjadi, begitu pula diare, kram perut, mual, dan muntah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan pasien dalam fase ini sebagai “seperti hantu”, dengan ciri-ciri kurus, mata cekung, dan sangat lesu.
“Banyak pasien mengalami manifestasi perdarahan parah dalam waktu lima hingga tujuh hari, dan kasus yang fatal biasanya menunjukkan beberapa jenis perdarahan, seringkali terjadi di berbagai area,” tambah WHO.
“Darah segar pada muntahan dan tinja sering kali disertai pendarahan dari hidung, gusi, dan vagina.”
Virus ini juga dapat menyebabkan kebingungan dan agresi pada beberapa pasien.
“Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi delapan hingga sembilan hari setelah timbulnya gejala, biasanya didahului dengan kehilangan banyak darah dan syok,” kata WHO.
Bagaimana Marburg ditularkan?
Infeksi pada manusia biasanya dimulai di daerah di mana manusia terpapar pada tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar buah yang terinfeksi.
Penularan dari orang ke orang disebabkan oleh kontak langsung atau melalui tetesan darah, keringat, air liur dan sekret lainnya.
Pakaian dan perlengkapan tidur yang terkontaminasi menimbulkan risiko, begitu pula upacara pemakaman yang melibatkan kontak langsung dengan almarhum.
Petugas kesehatan sering kali tertular saat merawat pasien di Marburg.