Wakil presiden BCCI Rajiv Shukla mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah India akan mempertimbangkan apakah tim nasional harus melakukan perjalanan ke Pakistan untuk Piala Champions, yang dijadwalkan akan diadakan dari 19 Februari hingga 9 Maret.
“Belum ada keputusan yang diambil mengenai hal itu. Tapi kebijakan kami adalah untuk tur internasional, kami selalu meminta izin dari pemerintah. “Pemerintah akan memutuskan apakah tim kami harus pergi ke negara mana pun,” kata Shukla kepada wartawan.
“Apa pun keputusan pemerintah, kami akan mematuhinya,” katanya, seraya menambahkan bahwa ICC belum memberikan tenggat waktu kepada BCCI untuk mengambil keputusan mengenai masalah tersebut.
India dan Pakistan hanya saling berhadapan di ajang ICC. India belum pernah melakukan perjalanan ke Pakistan untuk bermain kriket bilateral sejak serangan teror Mumbai tahun 2008. Setelah jeda tujuh tahun, Pakistan melakukan perjalanan ke India untuk Piala Dunia ODI tahun lalu.
Wakil Presiden BCCI menyampaikan, Mega Lelang IPL akan dilaksanakan pada akhir November dan belum ditentukan tempatnya.
“Kami sedang finalisasi tempatnya, kemungkinan lelang IPL akan dilaksanakan akhir November. Semua opsi terbuka untuk melakukan lelang di India atau di luar negeri. Terakhir kali di Dubai. Mereka yang berada di luar negeri paling menikmati acara seperti itu,’ katanya.
Shukla, yang tidak memegang jabatan administratif apa pun di Asosiasi Kriket Uttar Pradesh (UPCA), mengatakan Green Park akan terus menjadi tuan rumah pertandingan internasional karena kebijakan rotasi BCCI, meskipun fasilitas drainasenya buruk, dan kemungkinan kalah lebih dari dua pertandingan. hari bermain. Tes melawan Bangladesh.
“Kritik adalah sesuatu yang biasa kami lakukan. Saya dikritik ketika pertandingan diberikan kepada Kanpur dan ketika ini (drainase buruk) terjadi, saya dikritik lagi. “Ini pertama kalinya dalam 80 tahun pertandingan tidak bisa digelar selama dua hari karena hujan,” ujarnya.
“Sistem rotasi diterapkan setiap tahun. Kanpur adalah salah satu tempat Tes utama di negara ini. Pertandingan uji coba ini diberikan sesuai sistem rotasi. Ada keinginan untuk melihat pertandingan ini di kota dan tempat yang lebih kecil. Jumlah pemilihnya rendah karena sebagian besar pertandingan berlangsung di kota-kota besar. Kota-kota Tier B menikmati pertandingan Uji Coba,” tambah Shukla.