Tim pendakian gunung yang dipimpin oleh Pramuka Dogra Angkatan Darat India pada hari Senin menemukan empat mayat dari daerah Gletser Dhaka di ketinggian sekitar 16.000 kaki, tempat sebuah pesawat Angkatan Udara India (IAF) hilang pada tanggal 7 Februari di pegunungan dekat Rohtang. 1968.
Pada tanggal 15 September 2024, Tangros dari Pramuka Dogra yang gagah berani memulai ekspedisi ke medan berbahaya dan terjal di pegunungan Chandra Bhaga di Himalaya untuk menemukan mayat tentara, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Ekspedisi yang dimulai oleh Brigadir RP Singh pada 29 September 2024 ini berhasil mengevakuasi empat jenazah prajurit yakni Sepoy/AA Narayan Singh, Pelopor Malkan Singh, Perajin Thomas Charan, Perajin Munshi. Kemenangan ini merupakan yang terbesar dari semua ekspedisi sejauh ini.
Apa yang terjadi pada tanggal 7 Februari 1968?
Dalam insiden tragis dalam sejarah penerbangan India, sebuah Antonov AN-12 (nomor penerbangan BL-534) dalam perjalanan dari Chandigarh ke Leh jatuh pada tanggal 7 Februari 1968 di wilayah Lahaul-Spiti di Himachal Pradesh.
Pesawat yang membawa 102 penumpang termasuk awak itu jatuh di pegunungan tinggi kawasan Chandra-Bhaga dekat Rohtang Pass setelah menghadapi kondisi cuaca buruk.
Pegunungan Chandra-Bhaga dicirikan oleh puncak yang melebihi 6.000 meter, medan glasial, dan kondisi cuaca ekstrem. Operasi pencarian dan penyelamatan diluncurkan segera setelah kecelakaan terjadi, karena kondisi cuaca buruk, medan pegunungan yang berbahaya, dan daerah yang tidak rata membuat lokasi reruntuhan sulit ditemukan.
Sejauh ini ekspedisi untuk menyelamatkan sisa-sisa tentara
Pada bulan Juli 2003, ekspedisi sipil yang dipimpin oleh Institut Pendakian Gunung Atal Bihari Vajpayee menemukan puing-puing dan mayat seorang tentara di daerah tersebut.
Setelah penemuan ini, Angkatan Darat dan Angkatan Udara India melancarkan Operasi Punaruthan-1, di mana sisa-sisa Pionir Beli Ram ditemukan.
Sejak itu, lima jenazah lagi telah ditemukan (2007, 2013, 2019), termasuk perintis Hardas Singh, Lance Naik Kamal Singh, pengrajin MN Phukan dan Havaldar Jagmal Singh.
Tindakan lebih lanjut
Menurut sebuah pernyataan, “Angkatan Darat (India), bekerja sama dengan Angkatan Udara (India), berkomitmen untuk mengidentifikasi prajurit pemberani yang tersisa dan menutup keluarga mereka dengan memberi mereka pemakaman militer yang sesuai.”
Jenazah sedang dibalsem dan persiapan sedang dilakukan untuk mengirim jenazah ke kerabat terdekatnya (NOK). Dewan Zilla Sainik (ZSB) sedang berkonsultasi dan markas besar stasiun sedang mempersiapkan pemakaman tentara yang pulih dengan penghormatan militer penuh, kata rilis tersebut.