Jajak pendapat CBS News dan jajak pendapat CNN setelah debat wakil presiden Selasa malam menunjukkan J.D. Vance mengalahkan Tim Walz dengan berbagai selisih.

Jajak pendapat CBS News yang dilakukan bersama YouGov menemukan bahwa 42% yakin J.D. Vance akan memenangkan debat, dibandingkan dengan 41% yang percaya Tim Walz. Sebanyak 17% percaya kedua belah pihak terikat.

Jajak pendapat instan CNN menunjukkan J.D. Vance menang dengan selisih dua poin, 51% berbanding 49%.

Meskipun jajak pendapat menunjukkan hasil yang hampir sama, para komentator kurang yakin, banyak yang mengatakan bahwa J.D. Vance dengan mudah memenangkan perdebatan, sementara Tim Walz kesulitan.

“Saya pikir pasti ada kurangnya persiapan dan pelaksanaan di sini,” kata pembawa berita CNN Abby Phillip, sambil mencatat bahwa J.D. Vance melakukan “pukulan”.

“Saya pikir dia melakukan persiapan yang berlebihan. Ada banyak kalimat yang jelas-jelas ingin dia sampaikan,” kata pembawa acara CNN, Dana Bash. “Saya pikir kurangnya wawancara yang dia lakukan dengan media nasional dan lokal menunjukkan bahwa kita membutuhkan lebih banyak darinya.”

Pembawa acara CNN Jake Tapper juga mengatakan, “J.D. Vance memiliki lebih banyak pengalaman dalam hal berbicara di depan umum, membela diri, dan melakukan pivot.”

Anderson Cooper mengatakan Waltz tampak gugup di atas panggung.

Di media sosial, bahkan Never Trumpers seperti Bill Kristol pun mengaku tak sebaik Waltz.

Jajak pendapat dalam beberapa hari mendatang akan mencerminkan apakah perdebatan ini diterima oleh para pemilih yang belum mengambil keputusan. Misalnya, sementara komentator dan jajak pendapat mengatakan Vance adalah pemenang pada Selasa malam, panel pemilih yang belum menentukan pilihan di Pennsylvania mengatakan kepada NBC News bahwa Tim Walz menang 5-1 dalam debat tersebut.

Sebaliknya, setelah debat presiden pertama antara Donald Trump dan Kamala Harris, jajak pendapat Reuters menyasar pemilih yang belum menentukan pilihan. Jajak pendapat menyebutkan Trump memenangkan debat tersebut.

“Reuters mewawancarai 10 orang yang masih ragu-ragu tentang bagaimana mereka akan memilih pada pemilu 5 November sebelum menyaksikan debat tersebut. Enam orang mengatakan mereka akan memilih Trump atau tidak. “Tiga orang mengatakan mereka akan mendukung Harris ke depan, tetapi satu orang masih ragu-ragu. bagaimana dia akan memilih,” lapor surat kabar itu pada saat itu.



Source link