Enam migran tewas dan 10 lainnya terluka ketika tentara Meksiko menembaki sebuah truk yang membawa 33 migran dari India, Pakistan dan negara-negara lain di dekat perbatasan Guatemala pada hari Selasa, menurut pernyataan dari kementerian pertahanan Meksiko pada hari Rabu.
Di antara 33 migran yang berada di truk pickup tersebut adalah warga negara Mesir, Nepal, Kuba, India, dan Pakistan, kata pernyataan itu.
Rincian korban tewas belum jelas dan belum ada rincian berapa orang India yang berada di dalam truk tersebut. Kementerian Luar Negeri belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut, meskipun pejabat Meksiko mengatakan kementerian luar negerinya akan menghubungi kedutaan terkait. Namun, sumber mengatakan tidak ada warga India yang tewas atau terluka dalam insiden tersebut.
Beberapa minggu yang lalu, Kedutaan Besar India di Meksiko mengeluarkan peringatan keras di tengah meningkatnya tantangan yang dihadapi warga negara India, termasuk penahanan jangka panjang dan deportasi di perbatasan Meksiko.
Peringatan yang dikeluarkan pada tanggal 9 September menyatakan bahwa Meksiko mengikuti prosedur imigrasi yang lebih ketat dan pemeriksaan di titik masuk imigrasi perbatasan. “Telah diamati bahwa banyak warga negara India menghadapi pemeriksaan imigrasi yang sangat ketat setibanya di Meksiko dan banyak dari mereka ditahan di bandara selama beberapa hari dan kemudian dideportasi, yang mengakibatkan kesulitan besar dan kerugian ekonomi,” katanya.
Selama penahanan, ponsel mereka disita dan tidak ada seorang pun yang dapat menghubungi orang-orang yang ditahan… menambah penderitaan, kata kedutaan.
Tempat kejadian merupakan jalur yang biasa dilalui para pendatang.
Tapachula, di perbatasan Guatemala, adalah pintu masuk ke Meksiko bagi banyak migran. Baik Meksiko maupun AS telah mulai memberlakukan kontrol imigrasi yang lebih ketat sebagai respons terhadap meningkatnya imigrasi.