Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath pada hari Kamis menuduh Kongres menyebarkan propaganda palsu bahwa jika BJP kembali berkuasa, mereka akan menghapus Konstitusi dan sistem reservasi.

Berbicara pada pertemuan publik di Haryana pada hari terakhir kampanye pemilu legislatif tanggal 5 Oktober, Adityanath mengatakan, “Tanyakan di manakah ‘khata khat-khata khat’ (janji pemilu partai mengenai transfer uang kepada perempuan) yang dicanangkan Kongres saat ini? Rahul Gandhi yang membela ungkapan ini menghilang dari tempat kejadian.

Ia kembali menegaskan tuduhannya bahwa Kongres berkolusi dengan kartel narkoba, mafia tanah dan pertambangan, penyelundup ternak, dan perusuh.

“Kongres ka haath, mafia ke saath (lengan Kongres ada pada mafia),” klaimnya.

CM mengatakan bahwa lakh umat dari Kaithal dan Kalayat pergi ke Uttar Pradesh untuk Kanwar Yatra setiap tahun. Sebelum tahun 2017, ketika tidak ada pemerintahan BJP di UP, Kanwar Yatra menghadapi kesulitan.

Penawaran meriah

Mengenai musik keras dan permainan concha serta bunyi lonceng selama Yatra, Kanwar berkata, “Jika ada yang tersinggung dengan hal-hal ini, sebaiknya tutup telinga. Namun di Uttar Pradesh Kanwar Yatra dirayakan dengan megah. Mikrofon akan dihentikan di tempat-tempat yang terdapat kebisingan yang tidak perlu,” kata CM, seraya menambahkan bahwa lebih dari empat crore peziarah melakukan perjalanan dari kuil Dudheshwar Nath di Ghaziabad ke Haridwar setiap tahun.

Dia mengambil bagian dalam yatra dengan menghujani umat dengan bunga, dan CM mengatakan bahwa itu adalah tindakan yang tidak dilakukan Kongres, INLD dan AAP.

Merujuk pada peletakan batu pertama Kuil Ram di Ayodhya pada 22 Januari, ia membedakan antara mereka yang memuja Dewa Rama dan mereka yang mengikuti budaya Roma.

Dia mengatakan bahwa meskipun mereka yang menentang program Ram Janmabhoomi mengikuti budaya Roma, kami membela nilai-nilai Lord Ram.

Dia menuduh Kongres telah mengabaikan lagu-lagu yang dipersembahkan untuk Dewa Rama dan Krishna dan hanya menganggapnya sebagai “nach gana (lagu dan tarian belaka) yang merupakan indikasi jelas korupsi partai.

Sementara itu, di Gorakhpur, CM mengadakan puja khusus pada kesempatan ‘Pratipada’, hari pertama Sharadiya Navratri, di Gorakshapeeth.

Menurut keterangan resmi, upacara tersebut dilakukan dengan ritual Weda sesuai dengan tradisi kuno Peetha.

Adityanath, yang juga merupakan Goraksha Peethadhiswara, menguduskan upacara ‘Kalash’ (pot tanah) di tengah nyanyian mantra Weda, kata pernyataan itu.

Pada hari pertama Navratri, Ketua Menteri memuja Ma Shailaputri. Ritual keagamaan hari itu diakhiri dengan pemujaan Ma Jagatjanani yang terdiri dari ‘Jalan Devi’ dan ‘Aarti’.

Sebelumnya, Kalash Shobha Yatra yang sangat besar dilakukan di lokasi kuil Gorakhnath.

-masukan PTI



Source link