Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump bersaing ketat menjelang pemilu November.

Menurut informasi terbaru Berita NPR/PBS/Jajak Pendapat MaristHarris mempertahankan keunggulan tipis sebesar 2 poin persentase atas Trump dalam jajak pendapat nasional mengenai calon pemilih.

Jajak pendapat menunjukkan hasil serupa di kalangan pemilih terdaftar, dengan Harris meraih 50% dan Trump hanya unggul beberapa poin dengan 47%.

Presiden Trump mengalahkan Harris dalam jajak pendapat di Carolina Utara, negara bagian yang belum pernah memilih Partai Demokrat sejak 2008

Presiden Trump berbicara kepada wartawan di Trump Tower di New York City. (Angela Weiss/AFP melalui Getty Images)

Khususnya, Trump memimpin Harris di antara kandidat independen yang kemungkinan akan memberikan suara pada bulan November, yaitu 50% berbanding 46%.

Para pemilih yang berencana memberikan suaranya lebih awal melalui surat atau tanpa kehadiran, kemungkinan besar akan mendukung Harris (71%) dibandingkan Trump (28%).

Di antara pemilih yang berencana memberikan suara secara tradisional pada Hari Pemilu, Trump mendukung Trump dengan perbandingan 58% berbanding 40%.

Jajak pendapat di Wisconsin menunjukkan Harris unggul 4 poin dari Trump dalam isu-isu utama, dan mantan presiden memimpin

Individu yang berencana memberikan suara lebih awal di lokasi pemungutan suara langsung untuk Trump, 50% berbanding 48%.

Mayoritas responden menyatakan khawatir atau sangat khawatir terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan pemilih pada pemilu tahun ini. Partai Republik (86%) dan independen (55%) lebih mungkin mencurigai adanya kecurangan pemilu dibandingkan Partai Demokrat (33%).

Di antara pemilih kulit putih, Trump mengungguli Harris dengan 53% berbanding 45%. Harris memimpin Trump di antara pemilih non-kulit putih (60% berbanding 39%), namun tetap tertinggal di belakang Biden di antara pemilih non-kulit putih (71%).

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Harris menyapa para pendukungnya di acara kampanye di kampus Douglas Cochise College di Douglas, Arizona. (Justin Sullivan/Getty Images)

Dalam pemilu kali ini, terdapat perbedaan yang mengejutkan sebesar 34% antara laki-laki dan perempuan. Sekitar 57% pria mengatakan mereka bermaksud memilih Trump, dibandingkan dengan 41% yang memilih Harris. Sementara itu, 58% perempuan berniat memilih Harris, dibandingkan 40% yang memilih Trump.

Jajak pendapat NPR/PBS News/Marist dilakukan dari 27 September hingga 1 Oktober dan mensurvei individu melalui telepon, SMS, dan online.

Hasil bagi pemilih terdaftar signifikan secara statistik dalam kisaran ±3,5%, sedangkan hasil bagi pemilih potensial signifikan secara statistik dalam kisaran ±3,7%.

Source link