Para ilmuwan pada Kamis (3 Oktober) berhasil memetakan seluruh otak lalat buah dewasa, yang menurut para peneliti merupakan pertama kalinya para peneliti menghasilkan survei mendetail terhadap hewan dewasa. Tonggak sejarah neurologis adalah sebuah langkah menuju suatu hari nanti membuat peta rinci otak manusia yang dapat membantu memahami dan mengobati kondisi kesehatan mental seperti Parkinson dan depresi.

Sembilan makalah yang merinci penelitian tersebut diterbitkan Rabu (2 Oktober) di jurnal Nature. Ratusan ilmuwan dan ilmuwan warga dari seluruh dunia berkontribusi dalam penelitian ini.

Sebastian Seung, salah satu pemimpin penelitian dan profesor di Universitas Princeton, mengatakan kepada Reuters, “Anda mungkin bertanya mengapa kita harus peduli dengan otak lalat buah. Jawaban sederhana saya adalah jika kita benar-benar dapat memahami cara kerja otak mana pun, maka otak tersebut akan memberi tahu kita tentang semua otak.

Bagaimana otak dipetakan?

Para ilmuwan mulai memetakan otak lalat raksasa pada tahun 2013 dengan merendamnya dalam wadah kimia, lalu mengubahnya menjadi balok padat, The New York Times melaporkan. “Mereka mencukur lapisan yang sangat tipis di bagian atas blok dan menggunakan mikroskop untuk mengambil gambarnya,” kata laporan itu.

Para peneliti memangkas lapisan lain dan mengambil gambar baru – secara total, 7.050 bagian dicitrakan dan 21 juta foto diambil untuk memetakan seluruh otak. Gambar otak beresolusi tinggi pertama dibuat lebih dari satu dekade setelah pekerjaan dimulai.

Apa yang terungkap dari karya tersebut?

Penawaran meriah

Para ilmuwan mampu menggambarkan lebih dari 50 juta hubungan antara lebih dari 139.000 neuron – sel saraf otak. Menurut laporan NYT, mereka mengklasifikasikan sel menjadi 8.453 jenis berbeda.

Pencapaian ini telah memberikan banyak wawasan tentang otak lalat buah. Para ilmuwan menganalisis fungsi berbagai jenis sel, bagaimana mata lalat memproses informasi gerak dan warna, dan menemukan kumpulan besar “neuron hub” yang mempercepat aliran informasi, menurut laporan Reuters.

Mengapa ini penting?

Memetakan otak lalat buah tidak hanya memberikan informasi tentang hewan lain tetapi juga tentang manusia. Meskipun otak manusia lebih kompleks daripada lalat buah, logika atau “kode sumber” yang berfungsi sebagai neuron berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain adalah sama, kata John Ngai, salah satu pemimpin penelitian tersebut. Washington Post.

Mala Murthy, ilmuwan lain yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Reuters, “Lalat adalah sistem model penting untuk ilmu saraf. Otak mereka memecahkan banyak masalah yang sama seperti yang kita lakukan.

Pemetaan ini juga meningkatkan harapan bahwa suatu hari nanti para ilmuwan akan mampu memetakan seluruh otak manusia juga. Hal ini diperlukan untuk lebih memahami cara kerja otak manusia dan bagaimana gangguan jiwa muncul. Para ilmuwan juga berharap ini akan membantu menjawab pertanyaan yang lebih filosofis – apa itu cinta? Apa itu mimpi?



Source link