Hujan deras telah menyebabkan banjir dahsyat di Yaman, menewaskan sedikitnya 30 orang dan menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal, kata para pejabat Rabu. Kota Hodeidah di bagian selatan terkena dampak paling parah, dengan 500 rumah terendam banjir dan lima orang hilang, menurut Gubernur Hodeidah Muhammad Qahim.
Musim hujan yang sedang berlangsung, yang biasanya meningkat pada bulan Juli dan Agustus, telah menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh negeri. Kota Taiz di barat daya dan kota Hazza di barat laut juga mengalami banjir besar.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan pada hari Jumat bahwa 15 orang tewas dan kerusakan parah pada rumah, infrastruktur dan lahan pertanian di distrik Maqbna di Taiz.
#Mendesak #Al Hudaydah Daerah bencana, banjir menggenangi rumah dan desa serta masuk ke dalam rumah 🇾🇪❗️#Yaman #Tihama #iklim_dunia
Yaman – Hodeidah merupakan daerah bencana pic.twitter.com/nCpfwQsib6– Cuaca_Dunia ⚡️ (@Arab_Storms) 7 Agustus 2024
Penduduk dataran pantai Tihama, bagian dari Hodeidah, menggambarkan situasi tersebut sebagai bencana besar. Banyak rumah, yang sebagian besar terbuat dari lumpur dan batu bata, hancur, meninggalkan banyak keluarga tanpa tempat berlindung. Persediaan ternak dan makanan juga hilang.
Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) memperkirakan 28.000 orang terkena dampak banjir di empat distrik Hazza. Tim tanggap darurat memberikan bantuan darurat kepada sekitar 4.112 keluarga.
Perang saudara yang sedang berlangsung di Yaman, yang dimulai pada tahun 2014, telah menciptakan krisis kemanusiaan. Konflik tersebut telah melemahkan infrastruktur dan membuat jutaan orang mengungsi, menjadikan negara ini sangat rentan terhadap bencana alam.