Seekor singa sub-dewasa tenggelam setelah jatuh ke dalam sumur terbuka di ladang pertanian di desa Itaria, distrik Botad pada hari Rabu. Ini adalah kematian singa pertama yang dilaporkan di Botad sejak distrik tersebut mulai mencatat pergerakan kucing besar tersebut dua tahun lalu.

Insiden ini terungkap pada Rabu pagi ketika penduduk desa memberi tahu departemen kehutanan bahwa bangkai singa ditemukan mengambang di peternakan milik Dahyabhai Makwana dekat perbukitan Tarsingada di Itaria. “Kami mengerahkan tim ke lokasi, namun hewan tersebut sudah mati saat kami tiba,” kata Ayush Verma, Wakil Konservator Hutan (DCF) dari departemen hutan sosial Botad, seraya menambahkan bahwa hewan tersebut adalah singa betina sub-dewasa di sekitarnya. Umur dua tahun.

“Sumur tersebut berada di dekat perbukitan dan tidak digunakan karena musim hujan… Jenazah telah dipindahkan ke fasilitas terdekat di Divisi Margasatwa Shetrunji di distrik Amreli untuk pemeriksaan postmortem,” katanya.

Itaria berada di kawasan Gadada Divisi Perhutanan Sosial Botad, berbatasan dengan Babra taluka di distrik Amreli, yang merupakan tempat pergerakan singa Asia secara teratur.

Petugas Hutan Gaddada Range (RFO) Indrakumar Prajapati mengatakan, sumur tempat singa jatuh memiliki kedalaman sekitar 60 hingga 70 kaki. “Utamanya kejadian itu terjadi pada Selasa malam,” imbuhnya.

Penawaran meriah

Dua setengah tahun lalu, sebuah keluarga dengan seekor singa betina dan dua anaknya menjadikan desa Gaddada sebagai rumah mereka, kata Verma.

“Kami telah mengambil program seperti membuat lubang air buatan dan mendidik penduduk setempat tentang pentingnya singa dan kebiasaan mereka. Namun, banyak sumur di Gaddada yang tidak tercakup dan taluk sejauh ini belum termasuk dalam wilayah Gir Besar dimana pemerintah memberikan bantuan keuangan kepada petani untuk menutupi sumur terbuka,” tambahnya.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link