Universitas Dibrugarh bekerja sama dengan LSM Nanda Talukdar Foundation (NTF) telah memutuskan untuk melestarikan 1.000 manuskrip langka Assam dengan mendigitalkannya dan menyediakannya untuk umum.
NTF, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, berjanji bahwa inisiatif ini akan membuka pintu bagi banyak koleksi manuskrip Sanchi Pata (daun pohon Sanchi) yang langka dan tak terlihat bagi siapa pun, di mana pun di dunia.
Universitas Dibrugarh baru-baru ini menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Nanda Talukdar Foundation (NTF) untuk melestarikan warisan sastra Assam yang kaya.
Sebagai bagian dari MoU, NTF akan bertindak sebagai mitra pengetahuan dalam pelestarian dan digitalisasi lebih dari 1.000 manuskrip langka dan kuno yang disimpan di Departemen Assam di Universitas tersebut.
“Naskah-naskah ini, ditulis dalam bahasa Assam Kuno, Sansekerta, Tai, dan Bengali, mencakup berbagai subjek termasuk Vaishnavisme, Budha, dan ritual kuno Assam, yang mencerminkan beragam warisan budaya dan agama di wilayah tersebut,” kata rilis tersebut.
Melalui kemitraan ini, manuskrip-manuskrip tersebut akan didigitalkan dan tersedia dalam domain publik, sehingga memungkinkan para sarjana dan peneliti di seluruh dunia untuk mengakses sumber daya yang tak ternilai ini.
Inisiatif ini merupakan upaya skala besar pertama untuk membuat manuskrip Assam yang langka tersedia untuk umum dan memastikan pelestariannya untuk generasi mendatang.
Mengomentari perkembangan tersebut, Mrinal Talukdar atas nama NTF mengatakan: “Digitalisasi naskah-naskah ini tidak hanya tentang konservasi tetapi juga membuka pintu pengetahuan. Kami merasa terhormat menjadi bagian dari proyek inovatif ini.
Parmanand Sonowal, Panitera, Universitas Dibrugarh mengatakan bahwa kemitraan ini merupakan langkah maju yang penting dalam membuat warisan Assam yang luas dan beragam dapat diakses oleh dunia.
“Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak upaya dalam melestarikan warisan budaya kita,” tambahnya.