EShanghai Masters 1000 menawarkan lebih dari sekadar tenis itu sendiri. Setelah wasit memainkan peran utama dalam pertandingan Wawrinka dan pertandingan Tiafoe hari itu,Alexander Zverev tiba di pertemuan itu dengan waspada, siap mendiskusikan keputusan apa pun dari wasit. Pemain Jerman, yang mengakhiri hari tengahnya dengan pertandingan putaran ketiga melawan Talon Griekspur, mengatakan klaim yang dibuatnya terhadap wasit Mohamed Lahyani adalah salah.

Unggulan kedua berjuang keras melawan Belanda hingga mencapai set ketiga yang akhirnya dimenangkan oleh pemain Hamburg itu. 6(6)-7, 6-2 tahun 6(5)-7 Setelah itu Kumparan Yunani menyimpan hingga 8 match point.

Sebelumnya, pada set pertama, Alexander Zverev mendapatkan satu poin pada game ke-10 ketika Lahyani mengisyaratkan pot gandaini menandai keuntungan bagi Belanda. Meskipun melihat poin-poin penting diulang; menekankan keberhasilan wasitmeski laga berakhir di poin berikutnya, Jerman tak tinggal diam.

“Mengapa repot-repot memainkan 89 pertandingan tahun ini? “Jika saya kalah di final Grand Slam, itu semua salahmu, kesalahanmu.” Dia menyebut final AS Terbuka 2020 melawan Dominic Thiem dan final Roland Garros melawan Carlos Alcaraz baru-baru ini.

“Saya di sini, bekerja seperti binatang, tapi Anda membuat banyak kesalahan.. Anda memutuskan pertandingan mingguan dan memutuskan hasil turnamen. Mengapa kita melakukan ini? “Untuk alasan apa?” kata pemain tenis itu. Beberapa pernyataan tegas Zverev sekali lagi terfokus pada wasit yang salah dipanggil oleh petenis tersebut.



Source link