Seorang pejabat senior kontra-terorisme PBB mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah Afrika berada di bawah cengkeraman ISIS dan kelompok teroris afiliasi lainnya.
Vladimir Voronkov, wakil menteri kontraterorisme, mengatakan dalam laporan rutinnya kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kelompok ISIS telah berhasil mengkonsolidasi dan memperluas operasinya di Afrika Barat dan Sahel.
Dalam insiden terbaru yang menimbulkan mimpi buruk keamanan di ibu kota Austria, Wina, dua tersangka ditangkap dengan rencana mengebom konser penyanyi Taylor Swift, yang dijadwalkan tampil di negara itu dari Kamis hingga Sabtu.
Namun penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang Wina mengungkapkan tidak ada hubungan antara kelompok tersebut atau afiliasinya antara dugaan rencana serangan terhadap pertunjukan Taylor Swift di Wina dan di mana pun di dunia.
Meski penyelidikan menunjukkan bahwa kedua tersangka yang terlibat dalam rencana penyerangan itu dipengaruhi oleh kelompok ISIS dan al-Qaeda.
Voronkov menjelaskan lebih rinci tentang ekspansi ISIS di Afrika dan mengatakan bahwa “wilayah luas yang membentang dari Mali hingga Nigeria utara akan berada di bawah kendali efektif mereka jika pengaruh mereka terus berlanjut.” Pers Terkait.
Dia juga mengatakan kepada dewan tersebut tentang afiliasi ISIS di Afghanistan, ISIS-K, yang dalam enam bulan terakhir, “telah mampu meningkatkan kemampuan keuangan dan logistiknya serta meningkatkan rekrutmennya dalam kelompok tersebut”.
ISIS juga telah memperluas jejaknya di Mozambik, Somalia dan Republik Demokratik Kongo, kata Voronkov, dimana serangan teroris meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.