Amerika Serikat pada hari Jumat mengumumkan sanksi baru terhadap sektor energi Iran sebagai tanggapan atas peluncuran hampir 180 rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober.

Iran mengklaim serangan itu merupakan pembalasan atas serangkaian serangan dahsyat yang dilakukan Israel dalam beberapa pekan terakhir terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran, yang telah menembakkan roket ke Israel sejak perang di Gaza dimulai.

Sanksi yang dijatuhkan pada hari Jumat mencakup pemblokiran terhadap apa yang disebut sebagai “armada hantu” kapal dan afiliasinya yang tersebar di Uni Emirat Arab, Liberia, Hong Kong dan yurisdiksi lain yang mengirimkan minyak Iran secara tidak jelas untuk dijual kepada pembeli di Asia.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS telah menunjuk jaringan perusahaan yang berlokasi di Suriname, India, Malaysia dan Hong Kong untuk mengatur penjualan dan pengiriman minyak bumi dan produk minyak bumi dari Iran.

Undang-undang AS saat ini mengesahkan sanksi terhadap sektor energi Iran serta perusahaan asing yang membeli, menjual, dan mengangkut minyak Iran. Namun embargo energi seringkali menjadi isu sensitif karena pembatasan pasokan dapat menaikkan harga komoditas global yang dibutuhkan oleh AS dan sekutunya.

Penawaran meriah

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengatakan sanksi baru ini akan “membantu lebih lanjut menghalangi Iran menggunakan sumber daya keuangan untuk mendukung program rudalnya dan mendukung kelompok teroris yang mengancam Amerika Serikat, sekutu dan mitranya”.

Sanksi tersebut bertujuan untuk mencegah mereka memanfaatkan perekonomian AS dan mencegah warga Amerika berurusan dengan mereka.

Israel dan Iran telah melancarkan perang bayangan selama bertahun-tahun, namun jarang terlibat konflik langsung. Namun, meningkatnya serangan antara Israel dan Iran serta sekutu Arabnya mengancam akan mendorong Timur Tengah lebih dekat ke perang regional.

Iran melancarkan serangan langsung lainnya terhadap Israel pada bulan April, namun hanya sedikit rudal yang mencapai sasarannya. Banyak diantaranya yang ditembak jatuh oleh koalisi pimpinan AS, sementara yang lainnya gagal diluncurkan atau jatuh dalam penerbangan.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat bahwa “Amerika Serikat tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Iran.”



Source link