Seorang pria Rusia, Mikhail Pichuginbertahan selama dua bulan terapung di perairan es Laut Okhotsklaut terdingin di Asia Timur, di an perahu karet. Cobaan berat itu merenggut nyawa saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
Pichugin, bersama saudaranya Sergei dan keponakannya Ilya, berangkat pada 9 Agustus dari Khabarovsk wilayah di Timur Jauh Rusia, menuju ke Sakhalin, sebuah pulau di Rusia, dengan menggunakan perahu karet, kata para pejabat. Perahu mereka terlihat pada hari Senin, 66 hari kemudian, sekitar 1.000 kilometer dari titik awal.
Seorang nelayan menemukan Pichugin di dekat perahu hanyut yang berisi jenazah kerabatnya.
Dalam video yang dirilis oleh jaksa, Pichugin, yang terlihat melemah, terdengar berkata, “Saya tidak punya banyak kekuatan,” namun ia berhasil meraih tali yang dilemparkan oleh para nelayan.
Laporan menunjukkan bahwa kelompok tersebut memiliki sekitar 20 liter air dan bertahan hidup dengan mengumpulkan air hujan, mie kering, dan kacang polong. Pichugin menjelaskan, keponakannya meninggal pada awal September, disusul saudara laki-lakinya yang terjatuh ke air sedingin es dan kemudian meninggal, meski sudah ditemukan.
Pichugin mengikat mayat-mayat itu ke perahu untuk mencegah mereka hanyut dan menggunakan jaket pelampung sebagai sinyal untuk menarik perhatian. Keluarga itu berasal dari Ulan-Ude di dalam Siberiatapi Pichugin pernah bekerja sebagai sopir di Sakhalin. Mereka telah merencanakan perjalanan laut untuk melihat ikan paus, menurut kerabatnya.
Istri Pichugin, Yekaterina, menyebut kelangsungan hidupnya sebagai “semacam keajaiban.” Dia menyebutkan bahwa para pria tersebut hanya mengemas makanan dan air secukupnya selama dua minggu. Dia menambahkan bahwa berat badan suaminya adalah 100 kilogram sebelum kejadian tersebut, namun berat badan suaminya telah turun setengahnya saat ditemukan.
Tim penyelamat telah melakukan pencarian terhadap ketiganya setelah mereka hilang, mencurigai perahu tersebut hanyut ke arahnya Kamchatka.
Pichugin dibawa ke rumah sakit di Magadan, di mana dokter menggambarkan kondisinya “kurang lebih stabil,” meskipun mereka menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya penyakit tersebut. hipotermia.
Penyelidik sedang memeriksa perahu karet tersebut untuk memahami apa yang terjadi, dan penyelidikan kriminal terhadap potensi pelanggaran aturan keselamatan telah diluncurkan. Pichugin terancam hukuman penjara hingga tujuh tahun.
Pada tahun 1960, empat tentara Soviet bertahan 49 hari terapung di Samudera Pasifik sebelum diselamatkan oleh kapal induk AS Kearsarge, menurut RIA Novostisebuah kantor berita Rusia.