Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar

IranPemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khameneimenyampaikan belasungkawa dan solidaritasnya kepada keluarga Yahya Sinwar, the Hamas pemimpin yang terbunuh dalam sebuah militer Israel operasi.

Khamenei menekankan bahwa meskipun Sinwar meninggal, Hamas akan bertahan dan melanjutkan aktivitasnya.
“Hamas masih hidup dan akan tetap hidup,” katanya. “Kekalahannya tentu saja menyakitkan bagi tim Poros Perlawanantapi front ini tidak berhenti maju seiring dengan kesyahidan tokoh-tokoh terkemuka,” tambah Khamenei.

Khamenei mengucapkan selamat kepada keluarga Sinwar, rekan-rekannya, dan mereka yang berdedikasi pada jalan jihad atas kesyahidannya. Dia meyakinkan mereka akan dukungan penuh Iran terhadap konflik tersebut Pejuang Palestina dan mujahidin.

Khamenei menekankan bahwa front perlawanan tidak pernah goyah di masa lalu, bahkan setelah hilangnya tokoh-tokoh penting seperti Sheikh Ahmed Yassin, Fathi Shaqaqi, Rantisi, dan Ismail Haniyeh. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kemartiran Sinwar tidak akan menghambat kemajuan mereka juga.
Berkaca pada kehidupan Sinwar, Khamenei memuji dedikasinya terhadap perjuangan Palestina, dengan menyatakan, “Bagi seseorang seperti Yahya #alSinwar yang telah mengabdikan hidupnya untuk berperang melawan musuh yang kejam dan perampas kekuasaan, apa pun selain kemartiran adalah nasib yang tidak pantas.”

Dia menyerukan kepada negara-negara Muslim dan pemuda di wilayah tersebut untuk mengakui pengorbanan Sinwar dan bergabung dengan rekan-rekannya yang mati syahid.
Militer Israel mengkonfirmasi kematian Sinwar, yang terjadi dalam baku tembak mendadak di Israel Gaza bagian selatanitu Rafah. Sinwar adalah dalang di balik serangan mematikan lintas batas pada 7 Oktober. Setelah kematiannya, Iran dan sekutunya berjanji untuk melanjutkan perlawanan mereka terhadap Israel.