Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, pada hari Minggu membatalkan perjalanannya ke Rusia untuk menghadiri pertemuan puncak Brics setelah terjatuh di rumahnya menyebabkan pendarahan otak ringan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan mengatakan Lula, 78, akan berpartisipasi melalui konferensi video setelah menerima nasihat medis untuk sementara waktu menghindari penerbangan jarak jauh. Dia awalnya dijadwalkan berangkat pada jam 5 sore pada hari Minggu.
Dokter Lula, Roberto Kalil, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV GloboNews bahwa presiden tersebut terjatuh yang menyebabkan trauma “hebat” di bagian belakang kepalanya, memerlukan jahitan dan mengakibatkan “pendarahan otak kecil” di wilayah temporal-frontal. .
“Ini adalah kondisi yang memerlukan tes berulang sepanjang minggu. Pendarahan otak apa pun, secara teori, bisa memburuk di hari-hari berikutnya, jadi observasi sangat penting,” kata Kalil, seraya menambahkan bahwa Lula baik-baik saja dan bisa beraktivitas normal.
Menurut laporan medis yang dikeluarkan pada hari Minggu sebelumnya oleh rumah sakit Sirio Libanes di Brasília, Lula menderita luka robek di “daerah oksipital” di bagian belakang kepalanya pada hari Sabtu.
Laporan tersebut mengatakan Lula “disarankan untuk menghindari perjalanan udara jarak jauh namun sebaliknya dapat melakukan tugas rutinnya”.
Pemerintah mengumumkan bahwa Mauro Vieira, menteri luar negeri, ditunjuk untuk memimpin delegasi Brasil ke pertemuan puncak Brics, yang berangkat pada hari Minggu.
Gleisi Hoffmann, anggota kongres dan presiden Partai Pekerja Lula, mengatakan dia telah berbicara dengan presiden dan bahwa “dia baik-baik saja, hanya menghindari perjalanan jauh”.