WASHINGTON: Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengumumkan rencana untuk memperluas akses terhadap alat kontrasepsi, termasuk gratis alat kontrasepsi yang dijual bebas pilihan. Usulan ini diajukan hanya dua minggu sebelum pemilu dimana hak-hak reproduksi merupakan isu utama.
Aturan yang diusulkan akan mencakup kontrasepsi darurat, pil KB tanpa resep yang baru disetujui, spermisida, dan kondom, yang akan memberikan manfaat bagi 52 juta wanita usia subur Amerika yang bergantung pada asuransi kesehatan swasta.
Biden berkata, “Tindakan baru ini akan membantu memastikan jutaan perempuan yang memiliki asuransi kesehatan swasta dapat mengakses kontrasepsi gratis yang mereka butuhkan, kantor berita AFP melaporkan.
Wakil Presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menyebut proposal tersebut sebagai “perluasan cakupan kontrasepsi terbesar dalam lebih dari satu dekade”.
“Pada saat akses kontrasepsi sedang diserang, Wakil Presiden Harris dan saya tegas dalam komitmen kami untuk memperluas akses terhadap kontrasepsi yang berkualitas dan terjangkau,” kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan, New York Times melaporkan.
“Kami percaya bahwa perempuan di setiap negara bagian harus memiliki kebebasan untuk membuat keputusan perawatan kesehatan yang sangat pribadi, termasuk hak untuk memutuskan apakah dan kapan memulai atau mengembangkan keluarga mereka,” tambahnya.
Menurut Gedung Putih, aturan yang diusulkan ini akan memperluas cakupan kontrasepsi tanpa biaya bagi 52 juta perempuan usia subur yang memiliki asuransi kesehatan swasta.
Sebelum difinalisasi, proposal tersebut harus menjalani masa komentar publik selama 60 hari.
Meskipun saat ini hukum layanan kesehatan Amerika mengamanatkan bahwa sebagian besar rencana asuransi menanggung kontrasepsi tanpa biaya, hal ini memungkinkan mereka memerlukan resep.
Proposal tersebut akan memperluas cakupan ke produk-produk yang dijual bebas, termasuk kontrasepsi darurat.
Menyusul keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2022 yang membatalkan hak konstitusional atas aborsi, Partai Demokrat telah memposisikan diri mereka sebagai partai yang memperjuangkan hak-hak reproduksi, dengan jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika mendukung akses terhadap aborsi.