Kedutaan Besar Rusia di Delhi pada hari Sabtu membantah bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam “kampanye terbuka atau samar-samar dan skema penipuan” untuk merekrut orang India menjadi tentara Rusia di tengah perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Dalam pernyataannya, kedutaan mengatakan sejak April tahun ini, tidak ada warga negara dari beberapa negara, termasuk India, yang bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia.

Pernyataan tersebut menyatakan “belasungkawa sedalam-dalamnya” kepada Pemerintah India dan keluarga orang India yang meninggal saat bertugas di militer Rusia. “Lembaga kedua negara akan bekerja sama secara erat untuk identifikasi awal dan pembebasan warga negara India yang secara sukarela dikontrak untuk dinas militer di Rusia. Semua kewajiban kontrak dan pembayaran kompensasi yang jatuh tempo akan dipenuhi secara penuh,” bunyi pernyataan itu.

Pengumuman tersebut disampaikan sehari setelah Menteri Luar Negeri S Jaishankar menyampaikan pengumuman tersebut di Lok Sabha pada hari Jumat. 69 orang India masih melawan tentara Rusia Presiden Rusia Vladimir Putin telah meyakinkan Perdana Menteri Narendra Modi bahwa mereka akan segera dibebaskan jika berada di perbatasan Rusia-Ukraina.

“Kami memiliki total 91 kasus terhadap warga negara India yang direkrut di Angkatan Darat Rusia. Delapan dari mereka sayangnya meninggal; 14 dari mereka dipulangkan dan dikembalikan dengan bantuan kami. 69 warga negara India sedang menunggu pembebasan dari tentara Rusia. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius. “Ketika Perdana Menteri berada di Moskow bulan lalu, dia membicarakan masalah ini dengan Presiden Putin, dan mendapat jaminan dari Presiden Putin bahwa setiap orang India yang bertugas di Angkatan Darat Rusia akan diberhentikan dan dibebaskan,” kata Jaishankar kepada DPR setelah ditanyai. Status orang India ditipu oleh agen imigrasi dan dipaksa bergabung dengan tentara Rusia untuk melawan pasukan Ukraina selama sesi tanya jawab.

Klik di sini untuk bergabung dengan Indian Express di WhatsApp dan dapatkan berita serta pembaruan terkini



Source link