Serangan pisau itu terjadi di dekat sebuah sekolah dasar di distrik tersebut Distrik Haidian Lima orang, termasuk tiga anak-anak, terluka di Beijing pada Senin sore, lapor AP, mengutip laporan polisi setempat. Tak satu pun dari cedera tersebut dianggap mengancam jiwa.
Pihak berwenang mengidentifikasi seorang tersangka berusia 50 tahun, bermarga Tang, yang ditangkap di tempat kejadian dan saat ini sedang diselidiki. Insiden itu terjadi di dekat sebuah sekolah dasar terkemuka.
Video yang beredar di media sosial menggambarkan dua anak tergeletak di tanah, sementara gambar lain menunjukkan seorang pria dengan darah di wajahnya ditahan oleh orang-orang di sekitar, lapor AP. Insiden ini menambah tren serangan pisau yang meresahkan di Tiongkok, khususnya yang menargetkan anak-anak sekolah.
Pada bulan September, serangan tragis di Shenzhen mengakibatkan kematian seorang siswa Jepang berusia 10 tahun di dekat sekolahnya. Peristiwa ini menyusul insiden lain pada bulan Juni, ketika seorang wanita dan anaknya terluka di halte bus sekolah dan seorang wanita Tiongkok yang ikut campur tangan terbunuh.
Pada awal Oktober, tiga orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan pisau terpisah di supermarket Shanghai. Tersangka dalam kasus tersebut, seorang pria berusia 37 tahun bermarga Lin, ditahan tak lama setelah serangan tersebut.
Meskipun Tiongkok menerapkan undang-undang pengendalian senjata yang ketat, insiden yang melibatkan pisau dan bahan peledak rakitan menjadi lebih sering terjadi. Pihak berwenang telah mencatat peningkatan serangan semacam itu, yang sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental.
Pada tahun 2022, penikaman di rumah sakit Shanghai menyebabkan 15 orang terluka dan pelakunya menimbulkan kemarahan publik. Meningkatnya kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran besar di antara berbagai komunitas, khususnya di kalangan warga negara asing yang tinggal di Tiongkok.