Perdana menteri terlama di negara Asia Tenggara ini dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran pernapasan.
Mantan pemimpin Malaysia Mahathir Mohamad telah keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena infeksi saluran pernapasan, kata kantornya.
Mahathir, yang berusia 99 tahun pada bulan Juli, dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran pernafasan bagian bawah pada tanggal 15 Oktober.
Politisi veteran ini memiliki riwayat masalah jantung dan telah beberapa kali dirawat di rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir.
Pengakuannya di Institut Jantung Nasional di Kuala Lumpur mencegahnya menghadiri sidang pengadilan atas kasus pencemaran nama baik yang ia ajukan terhadap wakil perdana menteri negara tersebut.
Pemimpin terlama di Malaysia, Mahathir, menjadi perdana menteri dua kali, antara tahun 1981 dan 2003, dan sekali lagi dari tahun 2018 hingga 2020.
Pada masa jabatan pertamanya, Mahathir mendapat pujian karena membantu mengubah negaranya menjadi eksportir utama barang-barang berteknologi tinggi, namun ia menghadapi tuduhan merusak demokrasi dan membungkam perbedaan pendapat.
Mahathir kehilangan kursi parlemennya di pulau resor Langkawi pada tahun 2022, sebuah hasil mengejutkan yang menandai kekalahan pemilu pertamanya dalam lebih dari setengah abad.
Sejak meninggalkan parlemen, ia terus mempengaruhi politik negara Asia Tenggara, dan muncul sebagai kritikus terkemuka terhadap Perdana Menteri Anwar Ibrahim, mantan anak didiknya yang kemudian menjadi saingannya.