Spanyol Timur sedang berjuang melawan bencana banjir terburuk dalam sejarah modern banjir bandang Lebih dari 205 orang telah kehilangan nyawa mereka di wilayah Valencia, pemerintah setempat melaporkan pada hari Jumat. Jumlah tragedi semacam itu telah mencapai rekor tertinggi di negara Eropa sejak bencana banjir Rumania pada tahun 1970. Ketika upaya pencarian terus berlanjut, para pejabat khawatir jumlah korban akan meningkat ketika tim penyelamat berupaya melewati wilayah yang hancur.
Badai memicu iklim dan kondisi perkotaan
Bencana yang terjadi minggu ini terjadi setelah hujan deras yang mengakibatkan curah hujan yang setara dengan curah hujan setahun dalam hitungan jam, menyebabkan banjir bandang dengan cepat. Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) dikaitkan dengan penyebab parah dari curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya awan badai Didorong oleh hangatnya perairan Mediterania, para ilmuwan semakin mengaitkannya dengan aktivitas manusia perubahan iklimAFP melaporkan. Menurut Jorge Olsina, ahli meteorologi di Universitas Alicante, “Hangatnya Mediterania dan waktu musim menciptakan koktail yang membuat hujan hampir seperti badai.”
Infrastruktur perkotaan meningkatkan risiko bencana
Seiring dengan cuaca ekstrem, saran para ahli Perencanaan kota Dampaknya memperburuk masalah. Tanah Valencia yang kering dan rawan kekeringan tidak mampu menyerap derasnya hujan, dan struktur beton kedap air yang luas menciptakan jalan bagi air untuk mengalir tanpa terkendali ke seluruh kota. “Pembangunan perkotaan di sini tidak terkendali, mengabaikan topografi alami daerah tersebut,” kata Pablo Aznar dari Observatorium Sosioekonomi Banjir dan Kekeringan Spanyol.
Peringatan datang terlambat, sehingga mendorong seruan untuk melakukan pendidikan bahaya
AEMET mengeluarkan peringatan merah pada Selasa dini hari, namun peringatan pertahanan sipil kepada warga baru dikirimkan pada malam hari, dengan banyak pengendara dan pejalan kaki yang berjaga. Meskipun wilayah Valencia telah diberitahu tentang bahaya yang akan terjadi, beberapa orang mengabaikan peringatan tersebut, dan menyoroti kurangnya “budaya risiko,” kata Aznar. Para ahli berpendapat bahwa tragedi ini menggarisbawahi perlunya pendidikan darurat yang lebih baik untuk mempersiapkan warga menghadapi peristiwa cuaca yang semakin buruk.
Banjir terburuk di Spanyol dalam beberapa dekade dan masyarakat tidak siap menghadapinya.