Penjaga sipil berjalan melalui tempat parkir dalam ruangan yang banjir untuk memeriksa mayat setelah banjir di Paiporta, dekat Valencia. (AP)

Spanyol Timur terguncang setelah banjir bandang dahsyat, yang dipicu oleh hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya, melanda wilayah tersebut dan meninggalkan kehancuran. Bencana ini terjadi dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, membuat penduduk terjebak dalam kendaraan, rumah dan tempat usaha, mengakibatkan hilangnya 217 nyawa, termasuk 213 orang di wilayah Valencia saja. Pihak berwenang terus bekerja keras untuk menemukan orang hilang yang jumlahnya tidak diketahui.
Seminggu kekecewaan dan kehilangan
Banjir yang terjadi begitu dahsyat sehingga seluruh wilayah terendam dalam hitungan menit. Yang paling terkena dampaknya adalah 69 komunitas di pinggiran selatan Valencia, dimana kebutuhan dasar sangat langka. Sekalipun layanan air dilanjutkan, air tersebut dianggap tidak layak untuk dikonsumsi. Dapur darurat dan posko bantuan masih menyediakan makanan di tengah jalanan yang dipenuhi lumpur dan sampah.
Relawan, bersama tentara dan polisi, terlibat dalam upaya pembersihan tugu peringatan tersebut. Ribuan rumah mengalami kerusakan parah dan kendaraan yang tersapu arus berada dalam posisi genting. Tragisnya, masih ada beberapa jenazah yang menunggu identifikasi.
Frustrasi berubah menjadi kemarahan
Tindakan-tindakan manajemen bencana tidak mendapat kritikan. Pada hari Minggu, ketegangan berkobar di kota Paiporta yang terkena dampak paling parah saat kunjungan keluarga kerajaan Spanyol, Perdana Menteri Pedro Sanchez dan pejabat setempat. Banyak warga menyatakan kemarahannya atas lambatnya respons dan tidak memadainya peringatan.
Keganasan topan dan hubungan iklim
Ahli meteorologi menggambarkan banjir tersebut sebagai peristiwa yang “tidak biasa”, dimana kota Chiwa menerima curah hujan lebih banyak dalam delapan jam dibandingkan dalam 20 bulan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh terputusnya sistem tekanan rendah yang dikenal sebagai DANA, yang terhenti di daerah tersebut dan menyebabkan curah hujan yang tiada henti. Ahli meteorologi juga menyebutkan suhu yang sangat tinggi di Laut Mediterania, yang mencapai rekor tertinggi pada bulan Agustus, sebagai faktor penyebabnya.
Spanyol tidak asing dengan badai musim gugur, namun episode ini dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan dalam ingatan kita, melampaui bencana banjir tahun 1957 dan bahkan banjir mematikan di lokasi perkemahan di Biescas pada tahun 1996.
Tanggapan dan kritik pemerintah
Meskipun krisis ini dikelola di tingkat regional, sumber daya nasional dalam jumlah besar telah dikerahkan. Lebih dari 7.500 tentara dan sekitar 10.000 petugas polisi telah dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan distribusi bantuan. Pemerintah berencana untuk mendeklarasikan daerah tersebut sebagai zona bencana untuk mempercepat bantuan keuangan kepada masyarakat yang terkena dampak.
Meskipun terdapat upaya-upaya ini, terdapat kritik terhadap keterlambatan peringatan banjir. Peringatan pertama dikirim ke ponsel pada pukul 8 malam setelah bencana, beberapa jam setelah banjir mulai terjadi, dan lama setelah Layanan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan merah.
Ketika pencarian orang hilang terus berlanjut, ketahanan komunitas yang terkena dampak, berkat banyaknya dukungan sukarelawan, tetap menjadi secercah harapan di tengah kehancuran yang terjadi.