Lynn dan Khelief dilarang oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) tahun lalu, dengan mengatakan pasangan tersebut “gagal memenuhi kriteria kelayakan untuk kompetisi wanita, sesuai aturan IBA”.

Namun Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang menyelenggarakan pertandingan tinju di Olimpiade, mengecam IBA dan bersikeras bahwa Khalif dan Lin “dilahirkan dan dibesarkan sebagai perempuan”.

IOC sebelumnya telah membekukan organisasi yang dipimpin Rusia tersebut karena kekhawatiran mengenai tata kelola dan regulasi serta menimbulkan keraguan mengenai tes tersebut.

Perselisihan tersebut meletus setelah pertarungan pertama Khaleef, di mana petinju Italia itu menjatuhkan Angela Carini setelah 46 detik, setelah itu dia berkata bahwa dia harus “menjaga” nyawanya.

Sementara Lynn dan Khalif maju dengan kemenangan nyaman di atas ring, konferensi pers kacau yang diadakan oleh IBA minggu lalu tidak banyak membantu menghilangkan kebingungan seputar larangan mereka.

Kepala eksekutif Chris Roberts mengatakan pasangan tersebut menjalani “tes kromosom”, namun Presiden Umar Kremlin menyarankan tes tersebut menentukan kadar testosteron para pejuang.

IOC, yang telah menyelenggarakan pertandingan tinju di Olimpiade sejak IBA ditangguhkan, mengatakan para pesaing berhak mengikuti divisi putri jika paspor mereka berjenis kelamin perempuan dan mendukung pasangan tersebut.

Namun ada kritik yang jelas dari sesama kontestan Lin dan Khelif.

Seperti Kahraman, atlet Bulgaria Svetlana Staneva membuat tanda ‘X’ di atas ring setelah kekalahannya, sementara Yang Liu, yang Khalifnya memastikan kemenangannya pada Jumat malam, mengangkat tangan atlet Aljazair itu untuk merayakannya setelah bel berbunyi.

Pertarungan Lynn dan Szeremeta tampaknya berlangsung dengan semangat yang baik.

Pole, peraih medali perak kejutan, melanjutkan tekniknya yang tidak biasa yaitu menjaga tangannya tetap rendah, tetapi diambil oleh Lin, juara dunia dua kali, yang membuat bentuk hati dengan tangannya ke arah penonton sebelum keluar dari ring.

Di tempat lain pada malam terakhir, Uzbekistan mengantongi dua medali emas lagi sehingga totalnya menjadi lima medali emas di tinju.

Bakhodir Zalolov sukses mempertahankan gelar kelas berat supernya dengan mengalahkan petenis Spanyol Ayub Ghadfa. Abdumalik Khalokov mengalahkan Munarbek Seitbek Ulu dari Kazakhstan untuk memenangkan gelar kelas bulu putra.

Li Qian dari Tiongkok mengalahkan Athena Bailan dari Panama untuk memenangkan mahkota kelas menengah putri.

Source link